Sesosok Mayat Ditemukan di Distrik Kuala Kencana Mimika
Pudjo menolak memastikan mayat itu terkait baku tembak TNI dan TPN-PB. Kondisi mayat, menurut dia sudah rusak
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Pasukan Pengamanan Tanggul Timur dari Yonif 754 Eme Neme Kangasi, menemukan sesosok mayat di tepi Kali Uamiua atau Kali Kopi, Kampung Nayaro, Distrik Kuala Kencana, Mimika, Selasa (14/1/2014) pagi.
Mayat itu ditemukan tak jauh dari lokasi baku tembak tim khusus Yonif 754 ENK dengan sejumlah anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) Kodam III Nemangkawi, Kamis (9/1/2014).
“Mendapat laporan dari Dandim, Kapolres Mimika langsung memerintahkan untuk dilakukan evakuasi (mayat) ke Rumah Sakit Umum Daerah Mimika untuk dilakukan otopsi,” kata Kepala Bidang Humas, Kepolisian Daerah Papua, Kombes Pol Sulistio Pudjo, Selasa(14/1/2014).
Mayat tersebut ditemukan di Area Boropit, Tanggul Timur, sekitar pukul 10.00 WIT. Menurut Pudjo, mayat pertama kali ditemukan anggota TNI yang berjaga di Pos Boropit, Tanggul Timur, yang kemudian melaporkannya ke Dandim 1710 Mimika.
Pudjo menolak memastikan mayat itu terkait baku tembak TNI dan TPN-PB. Kondisi mayat, menurut dia sudah rusak.
"Bisa saja, saat kontak tembak tersebut, ia terkena tembakan dan saat melarikan diri menyeberang kali lalu terseret arus,” ujarnya.
Setelah autopsi, mayat tersebut diserahkan Kapolres Mimika AKBP Jermias Rontini ke Lembaga Pemasyarakatan Amungme. Mayat yang diduga adalah Yulianus Kwalik ini kemudian dikuburkan di pemakaman Jalan C Haetubun di Kelurahan Kwamki Baru, bersebelahan dengan kuburan Etinus Wantik, anggota TPN-PB yang tewas dalam baku tembak dengan Timsus TNI di Tanggul Timur.
Perwakilan dari Lembaga Pemasyarakatan Amunme, Anton Alomang, mengapresiasi tindakan TNI dan Polri terkait penemuan mayat dan pengembalian ke warga.
Dia pun meminta aparat keamanan untuk tegas menyebutkan siapa pelaku penembakan yang akhir-akhir ini marak di sekitar areal pertambangan PT Freeport Indonesia.
“Kalau yang melakukan penembakan adalah TPN-PB, biarlah mereka yang berurusan dengan TNI-Polri. Tapi aparat harus tegas menyebut TPN-PB atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan bukan memakai orang tak dikenal (OTK) atau kelompok sipil bersenjata. Kami khawatir, karena bisa saja kami yang tiba-tiba ditangkap karena dituduh terlibat,” ujar Alomang.
Sebelumnya, Kamis (9/1/2014), terjadi kontak tembak di Tanggul Timur antara tim khusus TNI dari Yonif 754 ENK dengan kelompok bersenjata tidak dikenal. Dalam kontak tembak yang berlangsung sekitar 10 menit, Timsus TNI menembak mati anggota kelompok bersenjata tertembak dan menyita senapan M-16 dengan 3 magazen.
Setelah dilakukan identifikasi, anggota kelompok yang tewas itu adalah Etinus Wantik, anggota TPN-PB Kodam III Nemangkawi yang bermarkas di Kali Kopi. (Alfian Kartono)