Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yogya Masuk Daftar Tempat Wajib Dikunjungi Versi New York Times

Dalam deretan kota-kota menarik di dunia itu, Yogyakarta ternyata masuk dalam deretan ke 20 di dunia

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Yogya Masuk Daftar Tempat Wajib Dikunjungi Versi New York Times
Ist
Plang penunjuk jalan menuju Jalan Malioboro-Pasar Kembang (Sarkem) 

 Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni

 TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Surat kabar kelas dunia, The New York Times belum lama ini merilis 56 tempat yang layak dikunjungi pada 2014 melalui website resminya. Dalam deretan kota-kota menarik di dunia itu, Yogyakarta ternyata masuk dalam deretan ke 20 di dunia bersanding denganDubai, Vatikan dan Selandia Baru. Sedangkan deretan pertama diduduki oleh Cape Town di Afrika Selatan.

 “Yogyakarta,Indonesia. A volcano, a temple, a shrine and now a place to stay,” demikian kutipan dalam artikel itu.

 Dalam artikel yang sama dijelaskan, wilayah Keraton Kasultanan Yogyakarta menyuguhkan banyak hal yang mampu menyihir pengunjungnya, antara lain candiBorobudurdan Prambanan dengan arsitekturnya yang begitu unik, serta eksotisme gunung teraktif di dunia, Merapi. Sayangnya, kecantikanYogyakartaitu tidak didukung oleh fasilitas akomodasi yang memadai menurut The New York Times. Ketersediaan kamar-kamar hotel masih terbatas hingga saat ini.

 Meski demikian, ada sekitar 20 hotel baru yang siap dibangun hingga 2015 nanti untuk mencukupi kebutuhan akomodasi para wisatawan yang akan berkunjung. Sebagai contohnya, Zest Hotel serta beberapa property dari Accor.

 Meski mulai dilirik mata dunia,Yogyakartakini sebenarnya tengah dihadang berbagai masalah sosial, terutama soal kemacetan lalu lintas. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bahkan pernah membenarkan bahwa kemacetan telah mengikis tingkat kenyamanan warga maupun pengunjungYogyakarta.

 “Saya tidak tahu kriteria apa yang dipakai (oleh The New York Times). Tapi kalau soal masyarakat yang kurang tertib, saya pikir sama saja diYogyakartamaupun di kota-kota lainnya (yang masuk dalam deretan di The New York Times),” ucap HB X dijumpai di Gedhong Wilis Kepatihan, Senin (13/1/2014).

Berita Rekomendasi

 The New York Times bisa saja menilai hanya berdasarkan ketersediaan fasilitas yang ada, misalnya kemudahan akses transportasi publik, fasilitas akomodasinya, akses jalan dan lain sebagainya.

 Tapi merekakanbelum melihat hingga konteks kondisi kemasyarakatan diYogyakartaitu seperti apa. Karena itu, agar Yogyakarta benar-benar menjadikotatujuan wisata yang layak,

 Gubernur bekerjasama dengan Pemkot Yogyakarta kini tengah mengembangkanYogyakartasebagaiCityog Heritage.Ada11 kawasan di lingkup Kota Yogyakarta yang akan ditata sesuai konsep itu, antara lain Malioboro, Kotabaru, Kotagede, Pakualaman dan lain sebagainya.

 “Penataan kawasan ini tidak sekadar penataan fisik bangunan atau soal penanganan lalu lintas saja. Melainkan mengembangkan masyarakatnya juga,” ucap Sultan.

 Saat ini, konsep Yogyakarta City of Heritage itu tengah diajukan ke Kementerian PekerjaanUmumRI. Jika konsep tersebut disetujui, harapannya itu bisa menjadi program nasional yang digarap bersama antara Pemda DIY dengan pemerintah pusat. “Kalau jadi program nasionalkananggarannya bisa sharing,” tandasnya. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas