Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IPW Minta Kapolri Copot Kapolda Yogyakarta Terkait Teror Bom Molotov di Sleman

IPW melihat tak ada upaya serius Polda DIY mengungkap serial teror bom molotov jelang Pemilu Legislatif dan Pilpres mendatang.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in IPW Minta Kapolri Copot Kapolda Yogyakarta Terkait Teror Bom Molotov di Sleman
istimewa
Neta S Pane 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Presidium Ind Police Watch, Neta S Pane, meminta Kapolri Jenderal Polisi Sutarman untuk mengevaluasi dan mencopot Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kapolres Sleman, untuk digantikan oleh pejabat baru yang bisa menghentikan aksi teror bom molotov di wilayah itu.

Neta menyebut aksi teror bom motolov di Sleman, kian mengkhawatirkan dan meresahkan masyarakat. Aksi teror seperti ini, kata Neta, terus terjadi tanpa ada upaya yang serius dari Polda DIY untuk menghentikan dan menangkap pelakunya.

"Melihat kondisi ini, sudah saatnya teror ini dihentikan. Jika tidak, dikhawatirkan aksi teror bom molotov ini akan terus meluas dan mengganggu situasi Kamtibmas di tahun politik 2014, dimana Pemilu dan Pilpres 2014 akan berlangsung," ujar Neta dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Kamis (16/1/2014).

Neta menjelaskan, dari data IPW dalam sebulan terakhir, dari 15 Desember 2013 hingga 16 Januari 2014, sudah ada lima kasus teror bom molotov di DIY. Kasus pertama adalah aksi pelemparan bom molotov di rumah dinas Camat Gamping, Sleman pada 15 Desember 2013.

Setelah itu, toko modern berjejaring dan Gedung Serbaguna Balaidesa Banyuraden, Gamping pada 5 Januari 2014 yang dilempar molotov. Terakhir teror bom molotov terjadi pada 16 Januari 2014 dinihari. Sasarannya rumah Listia WH dan warung angkringan milik Sulastri di Dusun Ngaran RT 004 RW 019, Balecatur, Gamping.

"Akhir-akhir ini IPW menilai kinerja Polda DIY sangat lemah. Tidak ada keseriusan dalam menjaga situasi Kamtibmas di wilayahnya. Ancaman Kamtibmas terbiarkan begitu saja hingga meresahkan masyarakat. Bahkan aksi pemukulan terhadap anggota Polantas Brigadir Oky di Pos Tugu, Yogyakarta yang dilakukan mahasiswa dari Indonesia Timur yang sedang mabuk dibiarkan begitu saja. Pelaku tidak ditangkap dan diproses. Polda DIY seakan takut sehingga kehilangan wibawa. Sikap Polda DIY yang tidak tegas ini tentu akan menjadi ancaman tersendiri bagi situasi Kamtibmas di DIY menjelang Pemilu dan Pilpres 2014," kata Neta.

Belum ada keterangan dari pihak kepolisian atas maraknya aksi teror bom molotov seperti yang diterangkan IPW. Polisi juga belum memberikan tanggapan atas usulan pergantian Kapolda DIY dan Kapolres Sleman tersebut.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas