Warga Manado Kesulitan Air Bersih
Setelah banjir surut, kini warga Manado dihadapi dengan lumpur dan kesulitan air bersih.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribun Manado Deffriatno Neke
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Setelah banjir surut, kini warga Manado dihadapi dengan lumpur dan kesulitan air bersih. Banyak warga berusaha untuk memperoleh air dengan cara apapun.
Hal ini seperti yang dilakukan Lingkungan II, Kombos Timur, Kecamatan Singkil, Yohanis, yang terpaksa menampung air yang mengalir di pinggir jalan. Ia mengatakan air PDAM mati (tak mengalir) sehingga ia dan keluarganya kesulitan mencari air bersih.
"Air bersih susah. Makanya saya menampung air ini. Ini air dari atas yang mengalir. Airnya lumayan bersih," kata Yohanis kepada Tribun Manado, Kamis (16/1).
Ia mengatakan akibat banjir ketebalan lumpur dalam rumahnya mencapai sekitar 50 centimeter. Yohanis mengatakan air dari gunung ini cukup membantu walau pun volume air yang mengalir sangat kecil.
"Air ini untuk membersihkan lumpur walau sedikit demi sedikit. Tapi yang susah adalah air bersih untuk masak dan yang lainnya. Banyak yang membutuhkan air bersih," ujarnya.
Bukan hanya Yohanis, seorang warga Paal Dua, kelurahan Paal Dua, Abdullah, juga mengatakan hal yang sama. Namun Abdullah memilih menampung air hujan untuk keperluan lainnya.
"Tadi hujan, jadi saya tampung air hujan untuk bersihkan barang-barang yang terkena lumpur. Kalau mau mandi paling mandi air hujan saja," ucapnya. (*)