Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Korban Banjir Manado Mulai Depresi

Lima hari setelah banjir bandang menerjang Manado, warga yang menjadi korban mulai depresi.

Editor: Budi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM MANADO,  - Lima hari setelah banjir bandang menerjang Manado, warga yang menjadi korban mulai depresi. Mereka mengalami trauma berat akibat banjir bandang ini.

"Iya, mereka terlihat mulai depresi, dari raut wajah dan tutur bicaranya sangat terlihat jelas kalau mereka mengalami trauma dan tekanan," kata salah satu petugas medis, Stenly Pontolawokang kepada Kompas.com, Senin (20/1/2014).

Stenly yang bertugas di Pos Kesehatan yang didirikan di Kelurahan Wonasa Tenga, Kelurahan Singkil mengakui prihatin dengan kondisi korban banjir. Menurut dia, pemerintah harus segera memikirkan penanganan serius terhadap kejiwaan para korban bencana.

"Dapat dimaklumi kalau mereka depresi dan stres. Mereka kehilangan harta benda bahkan rumah mereka. Bencana itu menjadi sebuah trauma bagi kejiwaan mereka," tambah Stenly.

Banjir bandang yang menerjang 9 kecamatan di Kota Manado memang membawa dampak kerusakan yang sangat besar. Wali Kota Manado, Vicky Lumentut mengatakan, ada ratusan rumah yang hanyut terbawa banjir. Sementara sekitar 10.000 rumah lainnya rusak.

Ketika banjir telah surut, warga kehilangan harta benda mereka. Lumpur yang ditinggalkan di rumah pun sangat tebal. Di beberapa lokasi seperti di Ketang Baru, Kampung Ternate, Ternate Tanjung, Kampung Tubir, endapan lumpur bahkan mencapai ketinggian satu meter. Di sana-sini bahkan hingga ke jalan raya, sampah yang terbawa banjir tampak menggunung. Perabotan berserakan di tepi jalan. Lumpur yang mulai mengering terlihat sulit dibersihkan, sementara pasokan air bersih sangat terbatas.

Berita Rekomendasi

Depresi warga ditambah dengan tidak meratanya bantuan yang diberikan. Di satu lokasi, posko bencana telah dipenuhi dengan pasokan mi instan, sementara di wilayah lain masih banyak warga yang mengaku kesulitan mendapatkan makanan.

"Kami berharap pemerintah bisa membagi rata bantuan yang datang agar adil. Begitu juga dengan donatur, jangan cuma di lokasi-lokasi itu saja, kami juga menjadi korban," ujar Pengki, warga Desa Tateli, Kecamatan Mandolang, Minahasa. Desa Tateli termasuk salah satu daerah yang ikut diterjang banjir bandang. Selain puluhan rumah warga rusak parah, tiga orang ditemukan tewas tersapu banjir.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas