Janda 75 Tahun Tertimbun 30 Menit Sebelum Dievakuasi
Selain air sungai kembali meluap di sejumlah tempat dan kembali merendam kompleks kantor wali kota, seorang wanita tua berusia 75 tahun
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Duka kembali menyelimuti Kota Manado. Hujan deras yang mengguyur Sabtu (25/1/2014) pagi sampai malam memakan korban jiwa.
Selain air sungai kembali meluap di sejumlah tempat dan kembali merendam kompleks kantor wali kota, seorang wanita tua berusia 75 tahun meregang nyawa karena tertimpa longsor.
Wilmintje Saibulan, warga Dendengan Dalam Lingkungan V Manado itu tertimbun selama 30 menit sebelum berhasil dievakuasi. Janda yang tinggal sendiri di rumah itu tewas sebelum dibawa ke rumah sakit.
Regu penolong sempat kesulitan melakukan evakuasi karena jalur ke rumah Wilmintje kembali digenangi air. Selain itu, sampah masih teronggok di kiri dan kanan jalan.
Regu penolong pun meminta warga yang bisa membantu untuk melakukan evakuasi. Sekitar pukul 20.00 Wita, akhirnya berhasil dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Permata Bunda, tak jauh dari lokasi longsor.
Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut pun mendatangi rumah sakit itu untuk memastikan keadaan korban longsor.
"Dari penjelasan medis kami sebutkan ia meninggal sekitar pukul 20.10. Tapi ia sudah meninggal saat dibawa ke rumah sakit," ujar seorang dokter UGD.
Longsor juga terjadi di Ring Road I dari arah Winangun samping kiri kurang lebih 100 meter setelah Monumen Tuhan Yesus Memberkati. Sebelumnya, longsor hanya memakan bagian pinggir badan jalan, namun malam tadi sudah separuh dari badan jalan sudah longsor.
Pada Kamis (16/1/2014) lalu, di tempat ini, sebuah mobil terperosok ke jurang sedalam 20 meter. Mobil belum sempat dievakuasi dan kini mobil itu makin tertutup oleh longsoran tanah.
"Longsor ini adalah longsor lanjutan. Awalnya masih kecil dan ada mobil yang terjatuh, tapi pengendaranya tidak apa-apa. Sedangkan badan mobilnya hingga sekarang masih tertimbun tanah di bawah," tutur Roy Duran dari Balai Jalan Nasional datang ke lokasi.
"Saat ini Balai Jalan sudah mengusulkan bantuan penanganan bencana alam kepada pemerintah pusat kementerian PU dan pusat akan segera menangani," tambahnya.
Balai Jalan Nasional menerjunkan alat berat dan mengusahakan agar jalan tersebut tetap bisa dilalui dua jalur. (dma/alp)