Suharti Lolos dari Dapur Ambruk
Tersadar ada gempa, Suharti bergegas keluar. Tak lama kemudian dapur rumahnya roboh dan genteng berserakan ke tanah
Editor: Ade Mayasanto
TRIBUNNEWS.COM, KEBUMEN - Bencana banjir yang menggenangani berbagai kawasan di negeri ini belum lagi kering, mendadak muncul gempa berkekuatan 6,5 skala richter (SR), berpusat di 104 km barat daya Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (25/1/2014) siang kemarin.
Gempa yang terjadi sekitar pukul 12.15 WIB membuat sebuah masjid dan sejumlah rumah warga roboh serta retak-retak. Selain itu getarannya bisa dirasakan hingga Jakarta, Yogyakarta, Semarang, bahkan beberapa kawasan di Jawa Timur.
Masjid yang roboh, Masjid Jami At-Taqwa, Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, baru saja dipakai untuk salat dzuhur. "Saat kejadian tidak ada seorang yang sedang berada di dalam masjid. Kemungkinan gempa mengakibatkan satu tiang penyangga masjid bergeser dan tidak kuat menahan bangunan," ujar Kepala Desa Kranggan, Pujiantoro.
Kawasan Purworejo yang tak jauh dari Kebumen juga terkena dampak gempa tersebut. Suharti (46), warga Purworejo yang sedang menjalankan aktivitasnya sehari-hari membuat melinjo di dapur, mengaku tubuhnya terasa digoyang-goyang.
Tersadar ada gempa, Suharti bergegas keluar. Tak lama kemudian dapur rumahnya roboh dan genteng berserakan ke tanah. "Atap goyang ke kanan ke kiri. Lalu bruk! Ambrol sisi kanan. Beruntung saya sudah keluar. Anak-anak masih belum pulang sekolah, sedang Bapak (sang suami) sedang kerja," ujarnya.
Warga Desa Tangkisan RT 02, RW 01, Kecamatan Bayan, tersebut tidak bisa menaksir kerugian akibat robohnya dapur. "Saya cuma kontrak di sini. Pemilik rumah mungkin yang tahu," ujarnya.
Tembok samping rumah Muh Kapil (52) juga roboh akibat guncangan gempa. Siang, itu Kapil sedang santai di beranda rumahnya. Kemudian tubuh Kapil terasa digoyang-goyang. Dia lari keluar rumah. "Saya lalu teriak gempa. Anak-anak langsung lari keluar rumah," ujar warga Krandegan RT 01, RW 03, Kecamatan Bayan. Kapil merasa bersyukur tidak ada anggota keluarganya yang terluka akibat tembok rumahnya roboh.
"Padahal anak saya sedang tidur di kamar yang ambrol temboknya itu. Beruntung ambruknya ke arah luar," ujarnya. Meski gempa sudah berlalu, Kapil mengaku masih takut tidur di dalam rumah. Alasannya, penyangga atap rumah hanya berupa bambu.
Ada tiga kelurahan yang mengalami kerusakan yakni Krandegan, Tangkisan, dan Tanjungrejo. Kapolsek Bayan, AKP Sumardi mengatakan ada sembilan bangunan rumah yang roboh dan retak-retak. "Dua bangunan lagi yakni Balai Desa Tangkisan temboknya retak-retak, sedangkan pagar SD Tangkisan roboh. Kami hanya melakukan pendataan untuk dilaporkan ke BPBD (Badan Penanggulan Bencana Daerah)," ujarnya saat meninjau lokasi.
Isu tsunami
Gempa sempat micu munculmnya isu tsunami di kawasan Kebumen, terutama wilayah berdekatan dengan pantai. Isu menyebut tsunami akan menyapu kawasan radius 3 km dari binir pantai.
"Cuma isu saja terus pada panik, berhamburan lari ke tempat tinggi," kata warga Kebumen, Bambang Tri Anggono, warga asal kawasan Bulus Pesantren.
"Alhamdulillah semua keluarga di sana dalam kondisi baik-baik saja. Hanya sekarang lagi mengungsi," kata Bambang yang saat ini tinggal di Jakarta. Menurutnya, warga Bulus Pesantren untuk sementara memilih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena isu tsunami.
Di Kebumen gempa dirasakan sangat kuat selama sekitar 20 detik. Sedang di sejumlah kabupaten/kota di wilayah Provinsi DI Yogyakarta dilaporkan mengalami guncangan keras selama sekitar 10 detik.
Guncangan keras juga dirasakan warga yang berada di Pandanran, Ciamis, Jawa Barat. Wilayah tersebut beberapa tahun pernah diterjang tsunami. "Gempanya gede banget, terasa," kata warga Pangandaran, Atiek.
Menurut Atiek, orang-orang yang sedang berada di Pasar Parigi, Pangandaran, tunggang langgang lari kesana kemari karena panik diguncang gempa. Rumah Atiek kebetulan persis berada di sebelah Pasar Parigi.
"Orang-orang di pasar pada lari semua. Heboh, panik," ujar Atiek. Dikatakan, guncangan terasa cukup lama. "Lumayan lama, sekitar dua menit,"katanya. (tribunnews/tim)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.