Perahu Ketek Dihantam Ombak, 4 Warga Tewas
Empat warga Talang Rejo, Muara Telang, Banyuasin terlempar ke sungai setelah ombak menghantam perahu ketek yang mereka
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANYUASIN - Cuaca buruk disertai ombak tinggi menelan korban jiwa. Empat warga Talang Rejo, Muara Telang, Banyuasin terlempar ke sungai setelah ombak menghantam perahu ketek yang mereka tumpangi. Jenazah keempatnya ditemukan mengambang, Minggu (26/1/2014).
Serang ketek, Turyono (25), sempat menelepon keluarganya di desa sebelum mereka dihantam ombak, Jumat (24/1/2014) pukul 15.00 WIB. Dia mengabarkan sudah tiba di Dermaga Simpang PU Tanjung Lagi untuk menjemput tiga saudaranya pulang ke Tanjung Rejo.
Namun komunikasi beberapa saat kemudian terputus. Keluarga menunggu sampai Jumat malam, tetapi Turyono tak kunjung tiba. Sehingga mereka merasa khawatir dan melakukan pencarian.
"Keluarga langsung kehilangan kontak dengan rombongan, sehingga keempatnya menghilang berikut kapalnya. Mereka ditemukan setelah dua hari hilang," kata kerabat Turyono.
"Kami terus melakukan pencarian bersama dengan warga hingga dua hari dan akhirnya pada hari ini seluruh korban ditemukan telah mengambang di sungai," katanya.
Pihaknya mengaku belum dapat menyimpulkan penyebab hilangnya warga yang menumpang perahu ketek itu. Dugaan keluarga kecelakaan terjadi akibat terjangan ombak tinggi pada sore hari. Keempat jenazah langsung disemayamkan di rumah duka untuk dimakamkan di TPU desa. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah.
Kapolres Banyuasin, AKBP Ahmad Iksan melalui Kapolsek Muara Telang, Iptu Helmi Ardiansyah, membenarkan peristiwa itu.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Banyuasin, Supriadi, sangat menyayangkan terjadi kecelakaan yang merenggut korban jiwa. Pihaknya mengimbau warga untuk tidak melakukan perjalanan, terutama pada sore hari karena cuaca buruk.
"Transportasi perairan memang masih menjadi pilihan utama masyarakat di wilayah Kabupaten Banyuasin. Diharapkan masyarakat dapat semakin waspada karena perubahan cuaca saat ini sangat fluktuatif dan tidak dapat diperkirakan," katanya.
Supriadi mengatakan, ketinggian gelombang saat ini telah mencapai tiga meter sehingga sangat membahayakan pengguna transportasi air.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.