Setiap Malam “Kolor Ijo” Keluar Rumah untuk Syuting Video
Selama 10 tahun bebas menjalankan aksinya mencuri dan memperkosa puluhan wanita, Buasir Nur Khotib (50) alias “Kolor Ijo”
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM PROBOLINGGO, – Selama 10 tahun bebas menjalankan aksinya mencuri dan memperkosa puluhan wanita, Buasir Nur Khotib (50) alias “Kolor Ijo”, warga Desa Posangit Lor, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ternyata memiliki tiga pekerjaan yang setiap hari dilakoninya, yakni usaha selep (giling) padi dan jagung, memproduksi pupuk kandang, dan syuting video hajatan.
Hal itu diakui putri sulung Buasir, SA saat didatangi di rumahnya, Jumat (31/1/2014). Rumah Buasir sama dengan rumah tetangganya, bercat putih dan bergaya rumah pedesaan. Yang membedakan dengan tetangganya adalah rumah Buasir yang terletak di tengah-tengah persawahan sendirian. Selain bangunan rumah, di sebelahnya berdiri gudang tempat selep padi dan jagung.
SA menambahkan, setiap hari, ayahnya bekerja menggiling padi, membuat pupuk kandang, dan syuting video hajatan. Kalau malam hari sering keluar dengan alasan syuting video. Usaha syuting video dilakukan sejak enam tahun lalu. Sedangkan pengolahan pupuk kandang delapan tahun lalu dengan pegawai sebanyak 15 orang yang selalu gonta-ganti.
Kepala Desa Posangit Lor M Diyu mengatakan, Buasir adalah sosok yang biasa saja dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Diyu juga tahu bahwa pekerjaan Buasir adalah selep padi, membuat pupuk kandang dan syuting video hajatan. Diyu tak menyangka jika Buasir adalah “Kolor Ijo”.
Hingga sejauh ini, polisi masih terus mengembangkan kasus tersebut. Kepolisian masih belum menemukan korban baru dari aksi Buasir tersebut. Kasus pencurian dan perkosaan terakhir yang dilakukan Buasir terjadi pada 19 Januari 2014 lalu di Perumahan Kopiaan, Ketapang, Kota Probolinggo. Korbannya gadis berumur 20 tahun. Akibat kejadian yang dialaminya, gadis itu mengalami trauma.
Keluarga korban tersebut meminta penegak hukum agar menghukum Buasir dengan hukuman seumur hidup, atau setimpal dengan perbuatannya. Keluarga korban juga mengapresiasi polisi karena berhasil menangkap Buasir yang selama sepuluh tahun terakhir beraksi di dua daerah, yakni Kota dan Kabupaten Probolinggo.
Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, masyarakat bisa bernapas lega dari teror "Kolor Ijo". Itu setelah Kepolisian Resor Kota Probolinggo menangkap sosok "Kolor Ijo" bernama Buasir Nur Khotib (50), warga Desa Pohsangit Lor, Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, di rumahnya, Kamis (30/1/2014).
Polisi menangkap Buasir yang telah meneror perempuan sejak 2004. Aksi Buasir ini telah berlangsung selama 10 tahun. "Kolor Ijo" dalam melakukan aksinya selalu mengenakan celana pendek berwarna hijau, lalu mencuri barang berharga milik korban dan memperkosa perempuan, baik gadis maupun janda.