Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hampir Semua Tubuh Korban Longsor Membiru

Sebanyak 14 jenazah korban bencana tanah longsor Jombang, hampir semuanya mengalami luka memar, patah tulang,

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Hampir Semua Tubuh Korban Longsor Membiru
surya/sutono
Salah satu mayat korban tanah longsor di Dusun Kopen, Ngrimbi, Bareng, Jombang, saat dievakuasi. 

TRIBUNNEWS.COM , JOMBANG - Sebanyak 14 jenazah korban bencana tanah longsor di Dusun Kopen Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang, hampir semuanya mengalami luka memar, patah tulang, serta tubuh membiru. Itu disebabkan, benturan benda keras, seperti batu, kayu rumah, serta tembok rumah.
  
Itulah antara lain hasil otopsi dari tim Disarter Victim Identification (DVI) Polda Jatim terhadap jenazah para korban bencana longsor Dusun Kopen.
  
"Tubuh yang rata-rata membiru itu pertanda mereka kehabisan pernapasan," kata Kasubid Dokpol Bidang Dokes Polda Jatim AKBP drg Waluyo Nugroho, memimpin jalannya proses indentifikasi, Senin (3/2/2014).
  
Waluyo menjelaskan, ke-14 korban itu ditemukan secara bertahap. Untuk hari pertama bencana, Selasa (28/1/2014), ditemukan 7 jenazah korban. Kemudian hari ke-3, Kamis (30/1/2014) dijumpai 5 korban, dan terakhir atau hari kelima, Sabtu (1/2/2014), ditemukan dua jenazah.
  
Untuk korban yang ditemukan hari pertama, mereka tidak dibawa ke RSUD Jombang guna menjalani otopsi. Sebab, secara fisik tujuh korban itu mayatnya masih utuh, sehingga masih bisa dikenali.  
     
"Selain bisa dikenali lewat fisik, kita juga masih bisa mengenali lewat properti. Seperti pakaian, rambut, anting, gelang, kalung, dan sebagainya," tambah Waluyo.
     
Ini berlainan dengan korban yang ditemukan pada pencarian hari ketiga dan kelima. Tujuh jenazah korban yang ditemukan hari ketiga dan kelima ini harus menjalani otopsi dan identifikasi di RSUD Jombang. Pasalnya, kondisi mayat sudah mengembung dan sulit dikenali.
     
Bahkan, meskipun anggota tubuh mereka masih lengkap, namun ada beberapa bagian yang terputus dari raga. Karena itu, untuk mengenali identitas korban, petugas menelusurinya lewat sidik jari.
     
Teknisnya, petugas membandingkan sidik jari jenazah korban dengan yang tersimpan di data kependudukan. "Jadi tidak sampai harus menggunakan metode uji DNA (deoxyribonucleic acid)," pungkasnya.
  
Diberitakan, tanah longsor melanda Dusun Kopen, Desa Ngrimbi,  Bareng, Jombang, Selasa (28/1/2014) dinihari. Akibatnya, 14 orang tewas tertimbun longsor.
    
Sebanyak 7 orang yang tewas itu, mayatnya ditemukan pada hari pertama, Selasa lalu. Sedangkan 7 mayat lainnya, ditemukan dalam waktu lima hari pencarian setelah bencana.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas