Kapolda Curigai Ada Oknum Polisi Beking Penipuan
Kapolda Sulsel, Irjen Burhanuddin Andi, mencurigai adanya sejumlah oknum polisi, yang membekengi para penipu via seluler (Passowbis).
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM SIDRAP-- Kapolda Sulsel, Irjen Burhanuddin Andi, mencurigai adanya sejumlah oknum polisi, yang membekengi para penipu via seluler (Passowbis).
Hal tersebut diungkapkan, Burhanuddin Andi, saat memberikan arahan, kepada ratusan personil Polres Sidrap, Selasa (4/2).
" Saya curiga ada oknum polisi yang membekengi, para passowbis, atau para penipu, khususnya di Kabupaten Sidrap, dan kalau terbukti maka yang bersangkutan akan dipecat," ancam Burhanuddin.
Beberapa hari Sebelumnya, Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim)Polres Sidrap, berhasil membongkar jaringan, dan menangkap empat pelaku passowbis, lengkap dengan sejumlah barang bukti, termasuk 13 unit Black Berry dan sembilan buku telp yellow page.
Kedatangan Burhanuddin, bersama sejumlah pejabat teras Mapolda Sulsel, di Kabupaten Sidrap, untuk memberikan arahan, sekaligus memantau kesiapan pengamanan polri, menjelang pemilihan April mendatang.
Tidak hanya menyoroti sejumlah kasus yang mencolok di Sidrap, seperti tingginya angka penggunaan narkoba, dan maraknya penipuan via selular, ia juga berharap agar, Badan Pembinaan Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) kembali diefektifkan.
" Itu tugas para kapolsek. Kalau perlu kapolsek cukup satu jam di dalam kantor, selebihnya harus turun ke ke lapangan memantau kondisi," imbau mantan Kapolwiltabes Makassar tersebut.
Ia bahkan menyempatkan diri, menanyai sejumlah Kapolsek yang hadir dalam pertemuan tersebut, berapa jumlah caleg daerah, provinsi dan DPR RI, di wilayah tugasnya.
" Pokoknya, kapolsek harus tahu, berapa caleg di wilayahnya, baik yang DPRD Sidrap, Provinsi, atau DPR RI," imbaunya lagi.
Pada kesempatan tersebut, ia juga berharap agar Kapolres, Kapolsek dan sejumlah perwira satuan lainnya, untuk tidak menutup diri dari masyarakat. Karena menurutnya, polisi adalah pelayan masyarakat, bukan yang dilayani.
" Saya mau dalam waktu dekat, semua nomor perwira mulai dari Kapolres dan Kapolsek ditulis besar besar, khususnya di depan Mapolres, jadi masyarakat cepat menyampaikan keluhan mereka. Polisi adalah pelayan masyarakat, bukan dilayani," tegasnya.(ali)