Perampok Tauke Getah Ditembak Mati
Dalam keadaan terluka, Andre dilarikan ke RSU Aceh Tamiang untuk mendapatkan pertolongan pertama
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KUALASIMPANG - Tim Resmob Polres Aceh Tamiang, Selasa (4/2/2014) pukul 00.00 WIB terpaksa menembak Andre alias Vietnam, pelaku perampokan dua tauke getah (karet) di Kecamatan Seruway dan Rantau dua minggu lalu setelah sempat terjadi kejar-kejaran sekitar sepuluh menit. Pelaku dilumpuhkan dengan timah panas karena nekat melepas tembakan ke arah petugas dan berupaya melarikan diri.
Dalam keadaan terluka, Andre dilarikan ke RSU Aceh Tamiang untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun, sesampai di rumah sakit dia sudah tak bernyawa, diduga kerena kehabisan darah di perjalanan. Kondisi jalan yang rusak juga memperlambat kendaraan tiba di rumah sakit.
Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Dicky Sondani SIK MH melalui Kasat Reskrim Iptu Benny Cahyadi SH kepada Serambi (Tribunnews.com Network), Selasa (4/2/2014) mengatakan, pihaknya sudah mengendus tersangka perampok tauke getah itu sejak dua minggu lalu. Terutama setelah polisi meminta keterangan saksi-saksi terkait kasus perampokan dua tauke getah yang dilakukan pada hari yang sama, Selasa (28/1/2014).
"Andre alias Vietnam merupakan mantan kombatan dan pelaku utama kasus perampokan tauke getah Pak Kopo di Kecamatan Rantau dengan kerugian Rp 20 juta dan tauke getah Desi di Kecamatan Seuruway dengan kerugian Rp 22 juta. Dia beraksi hanya selang 20 menit antara kejadian pertama dengan yang kedua," ujar Kasat Iptu Benny Cahyadi.
Setelah polisi mendapat keterangan saksi, mulai terarah bahwa dalang perampokan itu menjurus ke sosok Vietnam. Polisi pun mulai mengintai gerak-geriknya. Terdeteksi juga modus yang biasa dia lakoni selama ini, yakni lebih dulu melepas tembakan, baru merampok korbannya yang sedang ketakutan mendengar letusan senjata.
Polisi akhirnya mendapat info akurat bahwa si Vietnam sedang berada di rumah orang tuanya, di Desa Salahaji, Kecamatan Pematang Jaya, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang berbatasan dengan Aceh.
Sekira pukul 00.00 WIB sejumlah polisi menggerebek di rumah tersebut. Selama ini korban tinggal bersama orang tuanya.
Upaya polisi menangkapnya ternyata mendapat perlawanan dari Vietnam. Dengan gerak cepat ia raih senjatanya dan melepaskan satu kali tembakan lalu berupaya kabur. Sempat terjadi kejar-kejaran antara polisi dengan pelaku. Begitu ada kesempatan, polisi akhirnya menembak Vietnam dan mengenai pantatnya.
"Setelah didapat, ia langsung diboyong ke RSU sekira pukul 02.00 WIB. Namun karena kondisi jalan rusak sehingga lama tibanya di rumah sakit. Saat tiba ternyata ia sudah tak bernyawa," ujar Benny. Sementara seorang rekan Vietnam berhasil melarikan diri saat disergap polisi dan saat ini masih tetap diuber.
Dari tempat kejadian polisi menyita barang bukti berupa senjata api jenis FN dan bahan senjata rakitan seperti pipa, gagang magasin, dua butir peluru, dan sebilah sangkur.
Kabid Pelayanan RSU Aceh Tamiang, dr Lia Imelda mengatakan, korban tiba di RSU Tamiang sekira pukul 02.00 WIB. Sesampai di rumah sakit langsung ditangani paramedis. Setelah diperiksa ternyata mengalami luka di punggung, matanya sudah putih, sudah tak lagi bernyawa. Namun badannya masih hangat.
"Korban diduga meninggal dalam perjalanan," kata Dokter Lia. (md)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.