Jupita Koma Seusai Kerusuhan Antarsuporter Persiba Bantul
Pertandingan melawan Persiram Raja Ampat di Stadion Sultan Agung, Bantul, ternyata menyisakan peristiwa kelam.
Laporan Reporter Tribun Jogja Susilo Wahid Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Pertandingan melawan Persiram Raja Ampat di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (8/2/2014) kemarin, ternyata menyisakan peristiwa kelam bagi Persiba Bantul.
Seusai laga tersebut, dilaporkan telah terjadi insiden bentrokan antara dua kelompok suporter Persiba, yaitu Paserbumi dan Curva Nord Famiglia (CNF).
Akibatnya, beberapa suporter kedua tim mengalami luka. Satu orang dari kubu Paserbumi bernama Jupita (35), bahkan harus dirawat di RS Panti Rapih karena mengalami koma seusai mengalami pendarahan di bagian otak.
Informasi terakhir dari Paryanto, Carik Paserbumi membenarkan salah satu anggotanya tengah mengalami koma di ruang ICU RS Panti Rapih. Pihak rumah sakit masih terus memonitor kondisi terakhir korban.
"Korban masih belum sadarkan diri, semalam beberapa anggota Paserbumi menunggui korban di rumah sakit," kata Paryanto, Minggu (9/2/2014).
Pantauan Tribun, Minggu sore, tampak alat pendorong kehidupan masih ditempatkan di sekitar tempat tidur Jupita, di ruang Elisabeth RS Panti Rapih Kota Yogyakarta.
Beberapa orang berada disekeliling warga Sanan Bawuran Plered tersebut, untuk melihat kondisinya.
Menurut Parman (35), Jogoboyo Paserbumi yang mengenal dekat Jupita, seusai pertandingan antara Persiba Bantul dan Persiram Raja Ampat, terjadi gesekan antar suporter.
Parman mengakui, Jupita sempat mengaku terkena dua kali pukulan di kepala bagian belakang sebelum akhirnya jatuh tak sadarkan diri.
"Aku kena thuthuk ping pindo (saya kena pukul dua kali)," ujar Parman menirukan ucapan Jupita.