Laporan Wartawan Sriwijaya Post Candra Okta Della

TRIBUNNEWS.COM, MUBA - Gua misterius yang ditemukan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, diduga merupakan markas bawah tanah yang dibangun oleh kolonialis Belanda.

Dugaan tersebut, dilontarkan Wakil Bupati Muba Beni Hernedi. Ia mengatakan, ini kali pertama penemuan bunker di Bumi Serasan Sekate dipublikasikan warga.

"Itu mungkin markas besar Belanda, yang terlibat aktivitas pengeboran minyak di wilayah itu. Saya belum tahu pasti di mana letaknya, karena belum mendapat laporan. Tapi saya rasa ini merupakan penemuan besar, dan perlu diangkat ke ranah publik, karena ini adalah warisan sejarah," kata Beni, Senin (10/2/2014).

Ia menjelaskan, seiring dengan hengkangnya Belanda dari Indonesia, keberadaan beberapa bungker pun tertutup dan tidak diketahui secara pasti letaknya.

Namun, memasuki zaman tentara hutan atau tentara revelusioner yang bersembunyi di hutan-hutan wilayah Muba, cukup meyakinkan mereka kembali menggunakan bungker tersebut sebagai tempat bersembunyi.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Sunaryo SSTP mengatakan, pihaknya baru mengetahui keberadaan bunker tersebut setelah Sripo bercerita.

Ia akan segera mengirim orang yang mengerti tentang pariwisata dan ahli sejarah ke lokasi untuk mengecek keberadaan dan isi dari bunker tersebut.  

Meski demikian, Sunaryo tidak mau buru-buru membuka tumpukan reruntuhan tanah yang menutup bunker tersebut, karena khawatir ada mesiu atau barang berbahaya lain yang dapat mencelakai.

"Untuk sekarang akan kita buat garis pembatas di sekitar lokasi, dan nanti tim ahlil arkeologi yang akan kita terjunkan untuk mengetahui secara detil, tahun berapa dibangun dan ada jejak sejarah apa disana," katanya.

Sebelumnya diberitakan, sebuah gua misterius ditemukan warga di Desa Rantaukasih, Kecamatan Lawangwetan, Kabupaten Muba, Sumatera Selatan.

Gua yang diduga bunker bawah tanah ini, diyakini warga peninggalan Belanda. Tak ada yang tau pasti berapa luasnya, namun warga sekitar yang melihat memperkirakan sekitar 150 meter persegi.

Meski sudah tertimbun tanah dan reruntuhan pohon, bunker tersebut masih bisa dimasuki. Meski demikian, tak banyak yang berani. Selain takut tersesat di dalam, suasana di sana juga kental dengan aura mistis.