Tasawuf Syekh Yusuf di Bulukumba Dibubarkan karena Dianggap Sesat
Aktifitas penyebaran ajaran Tasawuf Syekh Yusuf di Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, diminta dihentikan.
Laporan Wartawan Tribun Timur Samsul Bahri
TRIBUNNEWS.COM, BULUKUMBA - Aktifitas penyebaran ajaran Tasawuf Syekh Yusuf di Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan diminta dihentikan, Senin (10/2/2014).
Kegiatan tersebut, dinilai oleh masyarakat setempat menyimpang dari ajaran yang ada Islam yang pada umumnya.
"Itulah sebabnya aktivitas mereka terpaksa dihentikan. Selain menyimpan, juga dikawatirkan akan berdampak negatif bagi masyarakat setempat," jelas Kapolsek Bulukumpa Ajun Komisaris Umar Siatta.
Untuk diketahui, Syeikh Yusuf merupakan tokoh sufi sekaligus pejuang di era pra-kemerdekaan. Ia beserta ribuan pengikutnya melakukan perang gerilya melawan VOC Belanda.
Namun, ia akhirnya tertangkap dan dibuang ke Afrika Selatan oleh Belanda.
Dalam usia 68 tahun, Syeikh Yusuf beserta rombongan pengikutnya terdiri dari 49 orang tiba di Tanjung Harapan tanggal 2 April 1694, dengan menumpang kapal Voetboog.
Ada cerita unik saat berada di laut. Di tengah perjalanan, badai besar menghantam sehingga membuat nakhoda Belanda, Van Beuren, ketakutan kapalnya akan tenggelam.
Tapi berkat wibawa dan karisma Syeikh Yusuf, nakhoda bisa tenang dan selamat sampai di Kaapstad, Afrika Selatan.
Akibat pengalaman tersebut, sang kapten memeluk agama Islam dan sampai sekarang keturunannya yang semua Muslim masih ada di Afrika Selatan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.