Kelud Meletus, Borobudur Ditutup Sementara
Balai Konservasi Borobudur (BKB) menutup sebanyak 72 stupa dan satu stupa induk di Candi Borobudur dengan “mantel” tarpaulin.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Balai Konservasi Borobudur (BKB) menutup sebanyak 72 stupa dan satu stupa induk di Candi Borobudur dengan “mantel” tarpaulin.
Penutupan dilakukan sebagai antisipasi guyuran hujan abu yang berasal dari erupsi Gunung Kelud. Dengan penutupan tersebut, dipastikan Candi Borobudur ditutup untuk wisatawan selama beberapa hari ke depan.
Kepala BKB, Marsis Sutopo, mengatakan penutupan dengan tarpaulin yang didatangkan langsung dari Jerman dilakukan sebagai langkah antisipasi abu vulkanik Gunung Kelud yang sempat menyelimuti stupa Candi.
"Penutupan stupa candi dan kunjungan wisata untuk sementara ini karena kami ingin menjaga kelestarian candi agar tidak rusak. Serta, demi kepentingan kesehatan wisatawan tentunya," kata Marsis, saat dihubungi, Jumat (14/2) sore.
Dia memaparkan, penutupan tersebut ditujukan untuk mengantisipasi guyuran abu yang lebih tebal. Untuk menutup candi dengan tarpaulin itu, BKB mengerahkan setidaknya 50 petugas. Pada proses pemasangan cover ini melibatkan petugas dari Balai Konservasi Borobudur dan Taman Wisata Candi Borobudur.
Menurutnya, pemasangan tarpaulin setiap stupa kecil membutuhkan waktu sekitar lima hingga sepuluh menit. “Namun karena banyak petugas yang memasang sehingga cepat selesai. Selain untuk menutup stupa, tarpaulin juga dipasang untuk menutupi lantai candi, yakni pada lantai tujuh hingga sepuluh,” ujar Marsis.
Marsis mengatakan, pemasangan tarpaulin penutup candi dilakukan karena hujan abu terus mengguyur. Dia menambahkan, meski abu sudah menutupi batuan candi, namun setidaknya penutupan merupakan upaya untuk menahan abu yang belum sempat turun.
Setelah dilakukan penutupan, kata dia, mulai Minggu mendatang akan ada pengadaan alat kebersihan kemudian akan dilakukan recovery atau pembersihan. Tahapan ini diharapkan tidak berlangsung lama sehingga tidak berdampak pada aktivitas wisata dan perekonomian masyarakat sekitar candi.
“Kalau melihat ketebalan abu sekitar 3 – 5 milimeter, maka berdasar pengalaman letusan Merapi, perlu waktu sekitar tujuh hingga sepuluh hari untuk proses pembersihan,” papar Marsis.
Abu Vulkanik Dalam Tahap Aman
Marsis mengatakan, berdasarkan analisa tim BKB, kadar keasaman (Ph) abu vulkanik Gunung Kelud yang menutupi Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon, masih dalam taraf aman. Menurutnya, pada Candi Borobudur, diambil dua titik, yaitu undak dengan hasil Ph 5 dan stupa dengan hasil Ph 6.
“Hasil Ph6 pada stupa ini kemungkinan karena abu telah bercampur dengan air hujan. Analisa dilakukan menggunakan Ph paper indikator oleh tim khusus sejak tadi pagi (kemarin pagi),” jelas dia.
Sedangkan pada Candi Mendut dan Candi Pawon, lanjut Marsis, diambil masing-masing satu titik di selasar dengan hasil Ph 5. "Normalnya Ph 7, berarti kadar Ph abu Kelud masih tergolong aman. Kecil kemungkinan menyebabkan batu andesit candi akan lapuk dan rusak," kata dia.
Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur, Bambang Irianto menambahkan penutupan pengunjung Candi Borobudur hanya sampai ke zona 2. Dia mengatakan, untuk mengunjungi dan mendekat ke Candi yang termasuk zona 1, masih diperlukan koordinasi dengan BKB.
Terkait kerugian akibat penutupan tersebut, Bambang enggan menanggapi, sebab hal itu tidak etis jika diungkapkan. “Yang paling penting, kami tetap mendukung upaya pelestarian Candi,” tandasnya. (ais)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.