Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ternak Warga Kediri Sakit karena Hirup Udara Campur Debu Vulkanik

Sejumlah ternak milik warga di Kabupaten Kediri, dilaporkan sakit akibat menghidu udara bercampur abu Kelud.

zoom-in Ternak Warga Kediri Sakit karena Hirup Udara Campur Debu Vulkanik
surya/hayu yudha prabowo
Warga mengevakuasi ternak mereka ke lokasi aman dari guyuran abu vulkanik Gunung Kelud di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Sabtu (15/2/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Sejumlah ternak milik warga di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dilaporkan sakit akibat menghidu udara yang bercampur abu vulkanik akibat erupsi Gunung Kelud.

"Ada sekitar 25 ekor sapi dan 36 ekor kambing yang sakit, rata-rata pernafasan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri Sri Suparmi, di Kediri, Senin (17/2/2014).

Ia mengatakan, mayoritas ternak yang sakit itu berada di daerah terdampak erupsi Gunung Kelud (1.730 mdpl), di antaranya di Kecamatan Plosoklaten dan Ngancar.
    
Ancaman sakit, kata dia, bukan hanya masalah pernafasan. Untuk sapi, penyakit radang akan memengaruhi produksi susu.

Diperkirakan, turunnya produksi itu bisa mencapai 40 persen per hari.
    
Ia menyebut, jumlah keseluruhan ternak, baik sapi ataupun kambing di daerah terdampak sekitar 3.000 ekor, yaitu di Kecamatan Ngancar, Plosoklaten, Kepung, dan Puncu.
    
Mayoritas ternak, memang belum dievakuasi pascaerupsi Gunung Kelud, mengingat jarak antara status dan erupsi sangat singkat.

Namun, pascaerupsi Kamis (13/2/2914) malam, warga ditawari agar ternaknya dievakuasi, dan sebagian menerima serta sebagian enggan.
    
"Mayoritas memang ditinggal ternaknya, jadi orangnya dulu, manusianya dulu yang diselamatkan. Warga meminta bantuan pakan ternak, dan kami berikan, seperti pakan kering," katanya.
    
Pihaknya menyebut, sampai saat ini belum ada laporan ternak yang mati pascaerupsi Gunung Kelud.

Tapi, kalau ternak yang sakit itu tidak segera ditangani dengan baik, bisa menyebabkan kematian.
    
Untuk memantau kesehatan ternak, pihaknya menurunkan tim medis ternak sebanyak 70 orang.

Berita Rekomendasi
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas