Ahok dan Rano Karno Minta Risma Tetap Jadi Wali Kota Surabaya
Dukungan agar Tri Rismaharini tak mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, terus mengalir.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dukungan agar Tri Rismaharini tak mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, terus mengalir.
Termutakhir, Wakil Gubernur Banten Rano Karno dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Tri Rismaharini tetap menjalankan tugasnya.
Rano mengatakan, Risma sebaiknya teguh menjalankan tugas dan pantang menyerah menghadapi semua rintangan yang ada. Menurutnya, tak ada alasan Risma mundur dari posisinya sebagai Wali Kota Surabaya.
"Maju terus," kata Rano, di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2014).
Rano mengaku ikut menitikkan air mata saat menyaksikan Risma menangis saat menyampaikan keluh kesahnya di salah satu acara televisi beberapa waktu lalu.
Meski demikian, Rano tak yakin jika masalah yang dihadapi Risma berasal dari tekanan sejumlah elite PDI-P di Surabaya dan Jawa Timur.
Menurut Rano, besar kemungkinan masalah yang terjadi hanya melibatkan segelintir individu. Dia mengatakan, segelintir individu itu tidak dapat dikategorikan sebagai bentuk perpecahan di internal PDI-P.
"Mungkin (masalah) pribadi iya, tapi enggak ada masalah di PDI-P," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Basuki juga menyarankan agar Risma tak mundur sebagai Wali Kota Surabaya. Secara pribadi, ia menilai Risma memiliki kerja yang baik dan tak tampak ada kesalahan di dalamnya.
"Kalau saya pikir jangan mundur ya. Namanya orang politik pasti diserang orang. Kalau mundur malah orang pikir melarikan diri. Hadapi saja," kata Basuki.
Sebelumnya diberitakan, hubungan yang tidak harmonis berembus di kalangan Pemerintahan Kota Surabaya. Risma dikabarkan tidak cocok dengan wakilnya yang baru dilantik, Wisnu Sakti Buana.
Risma sempat mempertanyakan soal keabsahan pelantikan Wisnu menjadi wakilnya. Wisnu yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua DPRD Surabaya itu menggantikan posisi Bambang Dwi Hartono yang mundur untuk maju pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur pada 2013 lalu.