Puting Beliung Sapu Dua Desa di Pamekasan
Angin puting beliung kembali menerpa Pamekasan, Jawa Timur.
Laporan Wartawan Surya Muchsin
TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN - Angin puting beliung kembali menerpa Pamekasan, Jawa Timur.
Termutakhir, delapan rumah dan SD Negeri Trasak II, di Desa Trasak dan Desa Pelong, Kecamatan Larangan, atapnya porak-poranda diterbangkan angin, Selasa (18/2/2014) sekitar pukul 13.00 WIB.
Tak ada korban dalam kejadian itu. Sementara jumlah kerugian materiel yang diderita warga masih belum dihitung.
Sebab petugas aparat Polsek dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, melakukan pendataan di lokasi.
Dari delapan rumah itu, rinciannya sebanyak lima rumah di Desa Peltong, kemudian tiga rumah dan sebuah SDN Trasak II, di Desa Trasak, yang kebetulan kedua desa itu letaknya berdampingan.
Menurut sumber di lokasi kejadian, saat itu awan tebal dan beberapa terdengar bunyi guntur di langit menggelegar, dan cuaca gerimis pertanda hendak hujan. Sejumlah warga yang semula berada di luar masuk rumah untuk berlindung.
Berselang tidak berapa lama, dari arah barat terdengar suara gemuruh, menderu seperti pesawat udara yang terbang rendah.
Sebagian warga ke luar ingin mengetahui apa yang terjadi. Rupanya dari kejauhan warga melihat angin berwarna abu-abu meliuk-liuk menuju ke arah rumah warga.
"Waktu itu saya langsung berteriak lantang, memanggil warga memberitahu datangnya angin yang meliuk-liuk menyerupai ular," kata Mohammad Juri (42), warga Desa Peltong, Kecamatan Larangan, yang atap rumahnya diterbangkan puting beliung.
Juri mengungkapkan, saat dirinya melihat deru angin, ia bersama warga lainya buru-buru masuk rumah, khawatir tersapu.
Namun, begitu di dalam rumah, atap seng teras rumahnya lepas diangkat dan dilempar. Kemudian liukan angin menyapu rumah saudaranya, Junaidi dan Zainab.
Kapolesk Larangan Ajun Komisaris Bambang Hermanto mengatakan, dalam menangani puting beliung yang menimpa rumah warga pihaknya sudah koordinasi dengan Camat Larangan.
"Dari catatan kami sementara, dari dua desa yang tertimpa musibah itu, sebanyak 8 rumah dan sebuah SD. Untuk kerugian masih dalam pendataan," tuturnya.