Pengungsi Kelud Tinggal 4.476 Jiwa
Hingga Sabtu (22/2/2014) pukul 16.00 WIB, pengungsi akibat erupsi Gunung Kelud tinggal 4.476 jiwa.
Penulis: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga Sabtu (22/2/2014) pukul 16.00 WIB, pengungsi akibat erupsi Gunung Kelud tinggal 4.476 jiwa. Para pengungsi itu berada di Kabupaten Kediri dengan jumlah 7.109 jiwa (43 titik), di Kota Batu 44 jiwa (1 titik), di Kab Malang 1.832 jiwa, Kab Blitar 136 jiwa dan di Kab Jombang 252 jiwa.
"Sebagian besar pengungsi yang tersisa ini karena rumahnya rusak berat sehingga untuk sementara tetap di pengungsian sambil menunggu perbaikan rumah. Bahkan banyak pengungsi yang rumahnya rusak pun tetap kembali ke rumahnya untuk memperbaiki rumahnya secara mandiri," jelas Kepala Pusat data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta.
Menurut BNPB, pemulangan pengungsi dibantu oleh aparat. Seperti misalnya di Kabupaten Malang pengungsi diangkut 52 truk TNI, Polri dan BPBD. "Air bersih dilayani 9 mobil tangki air dari PDAM Kab Malang dan Kem PU. Bahkan pengungsi juga dibekali logistik," lanjut Sutopo.
Dengan demikian,78.256 jiwa pengungsi telah kembali ke rumahnya. Total pengungsi terbanyak dari erupsi Gunung Kelud tercatat 87.629 jiwa pada 17 Februari 2014 lalu.
Dijelaskan Sutopo, Pemda Jawa Timur telah menyatakan bencana erupsi Gunung Kelud sebagai bencana tingkat provinsi. Gubernur Jatim memegang kendali penuh penanganan bencana, baik saat tanggap darurat maupun pasca bencana.
Wakil Gubernur Jatim yakni Saifullah Yusuf, sebagai koordinator cluster pemulangan pengungsi terus memantau jalannya pemulangan pengungsi.
Untuk Logistik mencukupi hingga 5 hari ke depan. Sedangkan kebutuhan material untuk perbaikan rumah akan dikirim ke desa-desa yang banyak rumah rusak.
"Senin (24/2), TNI, Polri, SKPD dan relawan akan dikerahkan untuk perbaikan rumah, air bersih dan listrik," jelas Sutopo.
Sementara itu, Pemda Jatim telah mengalokasikan Rp 100 milyar dari APBD untuk penanganan bencana erupsi G. Kelud. Pemerintah pusat akan mendampingi kebutuhan-kebutuhan ekstrem yang tidak tertangani Pemda.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.