Perajin Genting di Jombang Panen Pesanan Seusai Erupsi Kelud
Selalu ada berkah di balik musibah. Setidaknya hal itu dialami para perajin genting di Jombang, Jawa Timur.
Laporan Wartawan Surya Sutono
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Selalu ada berkah di balik musibah. Setidaknya hal itu dialami para perajin genting di Desa Mojokembang dan Desa Gedangan, Jombang, Jawa Timur.
Sejak akhir pekan lalu, mereka kebanjiran order genting diproduksinya. Pesanan genting mencapai ratusan ribu, untuk dikirimkan ke Kabupaten Kediri, khususnya di wilayah yang rumahnya rusak terdampak erupsi Gunung Kelud.
Abdul Aziz, salah satu perajin asal Desa Gedangang mengaku, sejak 4 hari lalu, dirinya melayani order pengiriman genting ke wailayah Kediri. Yakni daerah pada radius 10 kilometer dari gunung Kelud.
"Kemarin kirim sebanyak 20 ribu ke daerah Mlancu," katanya Selasa (25/2/2014).
Selama empat hari melayani order pemesanan genting dari Kediri, tak kurang sudah lebih dari 60 ribu buah genting sudah dia kirim.
"Itu dari saya saja, belum dari kelompok perajin lain. Dari dua desa bisa mencapai ratusan ribu genting," lanjut Aziz.
Kendati kebanjiran order, Abdul Aziz dan perajin lainnya tidak menerapkan aji mumpung dengan menaikkan harga jual. Mereka tetap memilih mematok harga normal.
"Lebih-lebih ini juga untuk membantu korban letusan Kelud," jelasnya.
Abdul Kholik, perajin lainnya membenarkan tingginya permintaan genting di Desa Gedangan yang datang dari Kabupaten Kediri.
"Saya sudah kirim genting 2 kali ke wilayah Puncu," tuturnya.
Bagi perajin, banyaknya order ini sekaligus mengobati lesunya industri genting selama musim penghujan.
"Musim hujan bahan baku sulit didapat, menjemur genting susah. Jadinya kerja tidak maksimal," kata Kholik.
Perajin genting lainnya, Nawi, memperkirakan jumlah genting yang dipesan korban Gunung Kelud hasil produksi perajin, mencapai 100 ribu hingga 150 biji per hari.
"Di Kampung sini ada sekitar 15 truk (pengangkut). Dari semua truk keluar mengangkut genting. Dengan rata-rata setiap pengiriman berisi 5.000 genting dan dalam sehari rata-rata mengirim dua kali, maka jumlahnya yang keluar 150.000 genting," kata Nawi.
Pantauan Surya, hampir tak terlihat kendaraan pengangkut truk yang menganggur. Demikian pula dengan para pekerja kuli angkut yang sibuk menaikkan barang yang akan dikirimkan ke wilayah Kabupaten Kediri.