Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Diberi Daftar Absensi Staf Dinas Kesehatan Mengamuk

Ketenangan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sabang, Selasa (25/2/2014) siang mendadak berubah menjadi tegang

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tak Diberi Daftar Absensi Staf Dinas Kesehatan Mengamuk
SERAMBI INDONESIA/BUDI FATRIA
Seorang PNS melintas disamping cermin rias yang pecah akibat ditendang oleh dua pria yang mengamuk di Kantor Dinas Sosial Aceh, Rabu (6/3). Pemicu kemarahan dua pria yang belum diketahui indetitasnya itu akibat gagal bertemu dengan kepala dinas kantor tersebut. SERAMBI/BUDI FATRIA 

TRIBUNNEWS.COM, SABANG - Ketenangan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sabang, Selasa (25/2/2014) siang mendadak berubah menjadi tegang. Peristiwa ini terjadi setelah seorang staf di dinas itu mengamuk, karena tidak diberikan absensi.

Informasi yang diperoleh Serambi (Tribunnews.com Network), peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Insiden nyaris bangku hantam itu dipicu gara-gara absensi. Kendati tidak ada kerusakan dan benturan fisik, insiden yang membuat ketenangan kantor Dinkes mendadak menjadi tegang itu, mengundang perhatian para PNS dan masyarakat sekitar. Bahkan sejumlah personel Polres Sabang, juga mucul ke lokasi kejadian.

Sekretaris Dinkes Kota Sabang, Sajuddin SH, yang dijumpai Serambi di ruang kerjanya, Selasa (25/2/2014) siang kemarin mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, di mana saat itu salah seorang dari bawahannya, T Indra Yoesdiansyah, masuk ke ruangnya dengan ribut-ribut mempertanyakan absensi, karena yang bersangkutan sudah lama tidak masuk kantor tanpa keterangan.

Mendengar hal itu, Sajuddin yang menjadi Nota Dinas (ND) kepala dinas pada hari itu, mengatakan absen lama tidak bisa diberikan sesuai dengan arahan pimpinan, tapi kalau mau absen hari ini boleh. Pertengkaran mulut tak dapat dielakkan. Kasubag Umum, Hasballah dan sejumlah staf yang mendengar ada keributan langsung masuk ke ruangan sekretaris.

Bukannya reda, malahan kehadiran para staf di ruang tersebut menambah ketegangan. Bahkan saat itu, T Indra dikabarkan melayangkan kursi ke arah Hasballah, namun tidak mengenai tubuh Hasballah, karena cepat ditahan oleh Asmizar yang berdiri tak berjauhan.

Setelah marah-marah T Indra yang juga dikenal sebagai Ketua Pembela Tanah Air (Peta) Kota Sabang itu langsung keluar dari ruangan Sekretaris.

"Sebelum meninggalkan ruangan tersebut T Indra yang membawa beberapa temannya sempat mengeluarkan kata-kata bernada ancaman," ujar Sajuddin.

Berita Rekomendasi

Tidak hanya sampai di situ, selang beberapa menit kemudian, Sajuddin, mengakui ditelepon T Indra. Dalam pembicaraan itu T Indra kembali mengancam dengan kata-kata “Masalah kita belum selesai”. Sajuddin mengaku sudah melaporkan masalah itu ke Wakil Wali Kota, Nazaruddin dan Asisten Adinistrasi. Dari laporan itu Wakil Walikota mengarahkan untuk membuat pengaduan ke Polres.

Wakil Wali Kota Sabang, Nazaruddin, melalui telepon kepada Serambi, mengakui sangat menyesalkan sikap T Indra Yoesdiansyah, salah seorang staf yang telah membuat keributan di dinas kesehatan.

Nazaruddin, menilai kebijakan Sekretaris Dinkes, Sajuddin, tidak memberikan absen lama kepada yang bersangkutan sudah tepat sesuai dengan arahan pimpinan yang mengatakan absensi itu hanya bisa ditandatangani oleh yang benar-benar hadir melaksanakan tugas, karena dalam kurun waktu terakhir ini banyak ditemukan PNS yang bolos atau tidak hadir, tapi tetap teken absen.

Sementara kepada T Indra, Nazaruddin meminta supaya mematuhi aturan sesuai dengan undang-undang kepegawaian, tidak melakukan hal-hal yang tidak baik.

"Sudah lama tak masuk kantor. Kok tiba-tiba datang bikin keributan. Ini jelas tidak bermoral," katanya.

T Indra Yoesdiansyah yang ditanyai terkait masalah tersebut, menjelaskan, awalnya sekitar pukul 09.30 WIB pihaknya dengan mengenakan pakaian dinas datang ke kantor. Setiba di kantor dengan niat baik menjumpai Kasubag Umum, Hasballah meminta absensi. Tapi yang bersangkutan tidak memberikannya dengan alasan absen tersebut sama sekretaris.

Merasa dipermainkan, dengan kecewa T Indra langsung pulang. Ia kembali ke kantor satu jam kemudian setelah mendapat kabar bahwa sekretaris sudah tiba di kantor. Dengan tidak menunda waktu, ia pun langsung masuk menjumpai sekretaris, meminta absen yang menurutnya absen hari itu, bukan absen lama, tapi juga tidak diberikan.

"Saya datang meminta absen hari ini, bukan absen lama, dan rekamannya masih saya simpan di HP," katanya.

Diakui sempat mengangkat kursi, tapi hal ini bukan untuk memukul, melainkan meminta kejujuran, karena mereka berbelit-belit.

Ditanya tentang tidak masuk kantor selama tahun 2014 sebagaimana dilaporkan Sekretaris Dinkes, secara tegas, Popon membenarkan hal itu. Bahkan ia menyatakan tetap tidak mau masuk kantor dan tidak akan patuh dan tunduk dengan pemerintahahan dinilainya cacat hukum. (az)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas