Polisi Mojokerto Tertawa saat Bentrok dengan Puluhan Waria
Simulasi pengamanan Pemilihan Umum 2014 (pemilu) di Polres Mojokerto, mendadak heboh
Laporan Wartawan Surya Nuraini Faiq
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Simulasi pengamanan Pemilihan Umum 2014 (pemilu) di Polres Mojokerto, Kamis (27/2/2014), mendadak heboh.
Kehebohan tersebut, terjadi saat puluhan wanita pria (waria) mendatangi polres dan ikut serta dalam simulasi tersebut.
Dengan dandanan dan pakaian mencolok, mereka masuk dalam barisan massa perusuh. Para bencong itu, juga ikut dalam kontraksi dan terlibat bentrok dengan polisi.
Tameng dan barikade polisi terus didorong-dorong oleh puluhan massa. "Hitung ulang-hitung ulang!" Demikian teriakan massa.
Bencong pun tak kalah teriak. Namun, lagi-lagi, teriakan mereka membuat perhatian banyak petugas dan massa yang menyaksikan simulasi terpecah.
Bahkan, para undangan dan pejabat juga tertawa dan terhibur dengan kehadiran lebih dari 20 waria tersebut.
Meski berdandan perempuan, mereka tampak perkasa saat terlibat aksi dorong-mendorong dengan petugas. Bahkan, teriakan mereka juga sekuat massa pria.
Kapolres Mojokerto Ajun Komisaris Besar Muji Ediyanto menyatakan, memang melibatkan semua lapisan masyarakat. Termasuk waria, karena mereka juga memiliki hak pilih. Bahkan, para siswa SMA juga dilibatkan.
"Kami harus antisipasi betul kerawanan-kerawanan keamanan saat pemilu nanti. Mulai kampanye, masa tenang, rekapitulasi, dan penetapan," kata Muji.