Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dalang dari Australia: Wayang Jadi Sarana Diplomasi Budaya

Wayang adalah satu di antara kesenian yang mampu diandalkan dalam Diplomasi Budaya Indonesia.

zoom-in Dalang dari Australia: Wayang Jadi Sarana Diplomasi Budaya
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Wayang Kulit: Dalang cilik, Jose membawakan wayang kulit pada malam pembukaan Pasar Imlek Semawis, di Kawasan Pecinan, Kota Semarang, Jateng, Senin (27/1/2014). Pesta rakyat yang diselenggarakan hingga Rabu (29/1/2014) pada jelang perayaan Imlek ini merupakan agenda tahunan. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan) 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Abdul Arif

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Wayang adalah satu di antara kesenian yang mampu diandalkan dalam Diplomasi Budaya Indonesia.

Demikian disampaikan KRT Gaura Mancacaritadipura, pada Forum Kajian Kebijakan Luar Negeri (FKKLN), yang digelar di gedung Widyapuraya lantai 2 Universitas Diponegoro Semarang, Kamis (27/2/2014).

Dalang dari Australia yang sekarang menjadi warga Indonesia itu menyatakan, diplomasi budaya dalam rangka politik luar negeri sudah dilakukan Indonesia sejak jaman Presiden Soekarno.

Saat era revolusi, kata dia, banyak misi kesenian termasuk wayang dikirim sebagai usaha Indonesia memperkenalkan budaya.

Gaura, yang juga merupakan wakil dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, menceritakan bagaimana Pemerintahan Bung Karno menarik hati para penjajah.

"Ia suguhkan pagelaran musik angklung bersanding dengan musik-musik eropa, yang ternyata disambut baik oleh Belanda karena keindahannya," ungkapnya.

BERITA REKOMENDASI

Menurut Gaura, dalam pertunjukan wayang, selain mengusung nilai-nilai  adiluhung, juga bisa disisipi pesan diplomasi.

Namun, Gaura menyayangkan, meski wayang sudah diakui oleh masyarakat dunia minat generasi muda untuk mempelajarinya sangat kurang. Bahkan dia menilai cenderung ditinggalkan.

Ketua Forum Kajian Kebijakan Luar Negeri, Wening Esthyprobo mengatakan kegiatan forum ini merupakan kali pertama di tahun 2014. Menurutnya dalam satu tahun FKKLN akan mengadakan kegiatan serupa sebanyak 4-5 kali.

"Tujuan pelaksanaan ini adalah mengkaji lebih jauh dan mendorong  pemerintah, akademisi, dan komponen masyarakat dalam memajukan seni budaya sebagai suatu bentuk tanggungjawab bersama dalam diplomasi total", ujarnya

Duta Besar Argentina, Richardo Luis Bocalandro yang juga hadir sebagai pembicara siang itu juga menyampaikan tentang bagaimana Argentina menjadi terkenal di dunia dengan Tarian Tanggonya.


"Tarian Tanggo menjadi Icon Argentina karena tarian yang diperagakan penuh ekspresif itu mengundang banyak perhatian dan kagum bagi yang melihatnya", ujarnya.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas