TRIBUNNEWS.COM, BALI - Konsumen narkoba di wilayah Denpasar, Bali cukup tinggi. Tentu saja hal tersebut menjadi sebuah pasar potensial bagi para bandar Narkoba.

Sepanjang 2013 Polresta Denpasar mencatat 183 kasus narkoba yang ditangani. Sementara dalam kurun waktu 2014 Januari-Feburi tercatat ada 14 kasus.

Kapolresta Denpasar Kombes Pol Djoko Hari Utomo mengungkapkan bahwa wilayah yang dipimpinnya hampir mirip-mirip dengan Surabaya untuk pengguna narkobanya.

"Di sini memang dibilang dengan Jakarta lebih jauh, tapi mirip-mirip tipis dengan Surabaya. Di sini lebih banyak konsumennya," kata Djoko saat bertatap muka dengan wartawan di Mapolresta Denpasar, Bali, Rabu (5/3/2014).

Posisi Bali yang berada di tengah-tengah dimana sebelah barat berbatasan dengan Banyuwangi dan di sebelah timur dengan NTB menjadi wilayah strategis dalam penyelundupan narkoba karena Timor Leste belum memiliki undang-undang yang mengatur tentang hal tersebut. Disamping itu pengkonsumsinya pun banyak di Bali.

"Pengguna banyak pada malam minggu di beberapa daerah," ucapnya.

Bukan hanya melalui darat, sindikat narkoba pun memanfaatkan bandar udara untuk menyelundupkan barang haram tersebut. Baru-baru ini pihaknya pun mengungkap kasus narkoba dengan pelaku warga negara asing dengan barang bukti 312 gram shabu dan kokain hampir setengah kilo gram.

"Beberapa kali narkoba pun diselundupkan dari pelabuhan udara," ucapnya.