Puluhan Wali Murid SMP di Surabaya Jadi Korban Penipuan
Puluhan orangtua siswa SMPN 17 Surabaya menggeruduk sekolah, Senin (10/3/2014).
Laporan Wartawan Surya Musahadah
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Puluhan orangtua siswa SMPN 17 Surabaya menggeruduk sekolah, Senin (10/3/2014).
Semua wali murid itu tampak panik, menanyakan kondisi anaknya di sekolah, sebelum mengetahui telah menjadi korban penipuan.
Bahkan, beberapa di antara orangtua murid itu menangis dan histeris.
Rupanya, beberapa jam sebelumnya, wali murid ini mendapat telepon dari orang tak dikenal yang mengabarkan anaknya mengalami kecelakaan.
Mereka juga diminta mentransfer sejumlah uang untuk biaya operasi awal anaknya. Jumlahnya antara Rp 20 juta hingga Rp 30 juta.
"Barusan pukul 13.30 WIB ada empat wali murid ke sini. Tetapi sebelumnya juga sudah banyak," kata Afif, salah satu siswa yang ditemui di sekolahnya, Senin (10/3/2014).
Modus yang dipakai penipu untuk mengelabui puluhan wali murid itu tergolong lama.
Penipu, mengaku sebagai petugas rumah sakit yang mengabarkan anak korban sedang dirawat, akibat kecelakaan lalu lintas atau mengalami kecelakaan di sekolah seperti jatuh dari tangga.
Penipu meminta korbannya mengirimkan uang antara Rp 20 juta hingga Rp 30, juta untuk biaya operasi mendadak.
Penipu enggan menyebutkan nama rumah sakitnya sebelum korbannya mentransfer uang ke rekening yang disebutkan.
"Kabar yang saya terima, ada orangtua teman saya yang sudah transfer sekitar Rp 20 juta. Ada juga yang belum dan memilih mengecek ke sekolah," kata salah satu siswa yang ditemui Surya Online di sekolah.