Warga Perbatasan RI-Timor Leste Serahkan Senpi dan Granat
Warga perbatasan dengan Timor Leste, menyerahkan senjata api rakitan dan granat kepada pasukan TNI AD.
![Warga Perbatasan RI-Timor Leste Serahkan Senpi dan Granat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/warga-eks-timtim-unjuk-rasa.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, ATAMBUA - Warga tiga Kabupaten di Nusa Tenggara Timur, yang bermukim di sepanjang wilayah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste, menyerahkan senjata api rakitan dan granat kepada pasukan TNI Angkatan Darat.
Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-RDTL Batalyon Infanteri 743/PSY, Mayor Budi Prasetyo, Kamis (20/3/2014), mengatakan, senjata yang diserahkan warga tersebut berupa senjata laras pendek dan panjang berjumlah 32 pucuk, serta granat aktif jenis manggis buatan Korea Selatan sebanyak enam buah.
"Selama bertugas ada sejumlah kegiatan yang kita lakukan yakni kegiatan patroli, pengendapan, anjangsana, olahraga, karya bakti. Nah di sela-sela itulah kita lakukan komunikasi dengan masyarakat, dan kita menyarankan kepada masyarakat yang memiliki senjata untuk serahkan ke kita," ungkap Prasetyo.
"Respon dari masyarakat bagus sehingga secara spontanitas dan sukarela mereka menyerahkan kepada kita. Kita sampaikan kepada masyarakat bahwa sangat berbahaya kalau simpan senjata. Lagi pula senjata itu juga tidak ada gunanya bagi masyarakat. Masyarakat yang bermukim di tiga kabupaten itu yakni Kabupaten Belu, Malaka dan Timor Tengah Utara," ungkap Prasetyo.
Menurut Prasetyo, senjata yang diserahkan masyarakat tersebut saat ini disimpan di Markas komando batalyon Infanteri 743/PSY di Sesekoe, Atambua dan rencananya akan diserahkan ke Korem Wirasakti Kupang untuk dihancurkan.
Senjata dan granat itu, lanjut Prasetyo, kemungkinan besar berasal dari jaman perang dengan penjajah dan juga sisa hasil eksodus warga eks Timor Timur pada tahun 1999 lalu.
"Kita imbau kepada masyarakat di perbatasan yang masih menyimpan senjatanya api rakitan ataupun bahan peledak yang berbahaya agar segera menyerahkan kepada pihak keamanan untuk dimusnahkan," tegasnya.