TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Malang Corruption Watch (MCW), Malang, Jawa Timur, menemukan 13 calon legislatif (caleg) dari berbagai partai politik, diduga melakukan politik uang karena membebaskan biaya berziarah ke makam Wali Songo.

"Aksi itu cukup favorit dilakukan di Malang," kata Zein Ihya Ulumuddin, Koordinator Divisi Monitoring Korupsi Politik MCW, saat jumpa pers, di Kota Malang, Senin (24/3/2014).

Ia mengatakan, sudah ada caleg yang memberangkatkan warga untuk berziarah ke makam Wali Songo. "Ada yang masih menjanjikan. Totalnya ada 13 caleg yang melakukan modus itu," tegasnya.

Cara lainnya adalah, membagi-bagikan seragam untuk jemaah tahlilan di beberapa desa atau kelurahan di Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu).

"Secara keseluruhan, temuan dugaan money politics dari data MCW, sebanyak 55 temuan," ungkap Zein Ihya lagi.

Dari 55 temuan tersebut, tiga di antaranya sudah dilaporkan kepada pihak Paswas setempat. "Karena alat bukti dan saksinya sudah lengkap. Ketiga caleg yang kita laporkan itu dari Partai Golkar, PAN dan Partai Hanura," tegasnya.

Tindakan 13 caleg itu, melanggar pasal 86 huruf J UU Pemilu. Dalam pasal itu tegas dilarang caleg menjanjikan dan memberikan uang atau materi lain kepada masyarakat selaku pemilih.

"Kami berharap, pihak Panwas tegas dan mengusut kasus money politics itu. Jangan membiarkan caleg melakukan money politics. Jika caleg bersikap demikian, apa jadinya jika mereka menjadi pemimpin bangsa ini," kata dia.