Mujiono Tempuh 'Jalur Gaib' karena Bukan Caleg Kaya
Hanya sedikit caleg yang mau ritualnya menjadi pemberitaan khalayak, seperti Mifthaul Jannah atau Mudjiono (54).
Laporan Tim Liputan Khusus Surya
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Hanya sedikit calon anggota legislatif (caleg) yang mau ritualnya menjadi pemberitaan khalayak, seperti Mifthaul Jannah atau Mudjiono (54).
Mujiono adalah caleg untuk DPRD Nganjuk. Ia terus terang mengakui, ikut ritual mandi di Sendang Tirto Kamandanu, tempat mandi Prabu Jayabaya.
"Ini masalah keyakinan saja, dengan mandi di sendang kami lebih percaya diri," jelasnya.
Mujiono mengakui, setelah ritual itu dirinya terasa lancar melakukan sosialisasi di masyarakat.
"Kami melakukan kampanye door to door mendapat sambutan baik. Warga yang kami datangi tak ada yang menolak, malah kami mendapat suguhan dari tuan rumah," tuturnya sambil tersenyum.
Mudjiono menempuh jalan gaib, karena ia mengakui tidak punya materi yang cukup untuk bersaing dengan caleg yang berkantong tebal.
"Kalau caleg lain datang ke rumah warga memberi amplop, sebaliknya kami datang ke rumah warga malah dapat sangu. Minimal sangu ucapan selamat," tuturnya.
Mudjiono mengikuti ritual mandi di sendang mengikuti pertunjuk penasihat spiritualnya.
Apalagi, pada pemilu lalu rekannya yang melakukan upaya serupa ternyata juga berhasil menjadi anggota dewan.
"Kami hanya berusaha, Tuhan yang paling menentukan," ujarnya.
Mudjiono mengaku tidak sedikit pula caleg yang menempuh ritual juga gagal.
Tim khusus Harian Surya, pekan lalu, menyambangi beberapa lokasi di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jatim yang menjadi jujugan para caleg menggelar tirakat.
Di tempat-tempat yang dianggap bertuah ini, mereka melakukan serangkaian ritual, baik seorang diri maupun melalui perantara paranormal.