Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Rel Ganda, Lalu Lintas Kereta Barang Menuju Surabaya Meningkat

Penyelesaian jalur ganda ini lebih cepat dari penugasan pertama, tetapi lebih lama dari target yang ditetapkan Wakil Presiden Boediono

zoom-in Ada Rel Ganda, Lalu Lintas Kereta Barang Menuju Surabaya Meningkat
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Jalur rel ganda kereta api di Semarang 

TRIBUNNEWS.COM, BLORA - Direktur Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko mengatakan, dengan pembangunan jalur ganda Jakarta-Surabaya via Semarang diharapkan terjadi peningkatan kapasitas lintas kereta barang dan penumpang dari sekitar 84 kereta menjadi 200 kereta per hari.

”Frekuensi kereta barang saat ini dari Jakarta-Surabaya sebanyak lima trip per hari dengan kapasitas 160 TEU (twenty foot equivalent units) per hari. Dengan jalur ganda, berpotensi meningkat tiga kali lipat menjadi 15 trip per hari dengan kapasitas 500 TEU per hari,” kata Hermanto kemarin.

Penyelesaian jalur ganda ini lebih cepat dari penugasan pertama, tetapi lebih lama dari target yang ditetapkan Wakil Presiden Boediono.

Perencanaan awal pembangunan rel ganda ini semula direncanakan lima tahun. Namun, oleh Wapres Boediono diminta untuk diselesaikan dalam dua tahun, 2012-2013, dengan target pembangunan selesai pada Desember 2013. Nyatanya, jalur ganda di Jawa Tengah baru selesai akhir Maret dan di Jawa Timur akan selesai pertengahan April 2014.

Pembangunan rel ganda ini menyerap hingga dua juta tenaga kerja per hari dan mengerahkan 150 alat berat. Rel ganda ini diperkuat dengan 346.000 bantalan dan wesel 249 unit.

”Yang menarik, sepanjang Jakarta-Surabaya ada tujuh titik melingkar dengan radius 300 meter sehingga kecepatan kereta harus dibatasi hingga 60 km per jam. Sekarang, radius jalan melingkar itu sudah diperbesar hingga 500 meter sehingga kereta tetap melaju 90 km per jam,” kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono.

Pembangunan rel sepanjang 727 kilometer dengan biaya Rp 10,5 triliun ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas