BPD Pimpin Industri Perbankan di Kalbar
Bank Kalbar berhasil mendominasi market share yang ada di Kalimantan Barat.
Editor: Budi Prasetyo
* Target Aset Rp 10,5 Triliun
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Memasuki usianya yang setengah abad, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Barat atau lebih dikenal Bank Kalbar semakin cemerlang menoreh prestasi. Melalui berbagai kreasi dan inovasi yang memudahkan pelayanan, Bank Kalbar berhasil menjadi pemimpin industri perbankan di Kalbar.
Direktur Utama Bank Kalbar, Sudirman HMY, menuturkan hingga saat ini Bank Kalbar berhasil mendominasi market share yang ada di Kalimantan Barat. Di antaranya menguasai market share aset sebesar 22,31 persen, Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 21,88 persen, dan kredit 19,24 persen.
"Meski kuasai market share DPK, tapi sedikit turun dibandingkan tahun lalu karena banyak (bank) yang datang. Sedangkan untuk jaringan kantor Bank Kalbar per Desember menjadi 138 jaringan dengan total layanan 357 unit," ujarnya kepada Tribunpontianak.co.id di ruang kerjanya saat dikunjungi Pemred Tribun bersama kru, Rabu (2/4/2014).
Bank Kalbar bisa meraih market share begitu besar bukan usaha yang mudah selama ini. Sebab di Kalbar terdapat 25 bank umum memiliki sebanyak 477 jaringan, 7 bank syariah dengan 35 jaringan, serta 20 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan total 36 jaringan.
Kendati demikian, banyaknya jaringan industri perbankan di Kalbar bukan halangan bagi Bank Kalbar untuk terus mengembangkan diri, dan mempertahanan market share diusianya yang sudah setengah abad pada 15 April ini. Buktinya Bank Kalbar semakin memperbesar target rencana bisnisnya di tahun 2014.
Menurut Sudirman, bank yang dipimpinnya menargetkan aset sekitar Rp 10,5 triliun, DPK sekitar Rp 8,8 triliun, penyaluran kredit sebesar Rp 8,1 triliun, serta penambahan 2 kantor cabang, dan 3 kantor cabang pembantu (capem). Selain itu perencanaan pembangunan kantor pusat yang ditargetkan terealisasi sebelum tahun 2017.
"Tahun ini, kita tidak banyak penambahan jaringan dibandingkan tahun 2013. Beberapa jaringan yang direncanakan tahun ini akan ditempatkan di Ketapang, Kayong Utara, Sintang dan beberapa daerah lainnya. Tahun ini, Bank Kalbar akan banyak konsolidasi, penilaian-penilaian terhadap kinerja selama ini," tutur Sudirman.
Pria yang tahun 2013 lalu terpilih kembali sebagai Dirut Bank Kalbar ini menandaskan, Bank Kalbar juga sudah mencapai buku dua pada awal tahun 2014 ini. Karena itu, Ia akan tingkatkan manfaat produk Bank Kalbar melalui kerjasama dengan Bank Mandiri untuk terbitkan Kartu Kredit dan dengan BCA terkait pemanfaatan kartu debit pada ATM berlogo Prima milik BCA.
"Kedepan Bank Kalbar juga akan menjadi bank penerima setoran haji kerjasama dengan bank Jateng. Kita bisa input dan keluarkan kartu kepada nasabah, setor Rp 25 juta sudah dapat seat. Disamping kita juga akan luncurkan tiga produk tabungan badru di tahun ini," bebernya.
Keberhasilan 2013
Selain mengungkapkan target dan keberhasilan menguasai pasar industri perbankan di Kalbar. Sudirman juga memaparkan, hasil pencapaian Bank Kalbar menyongsong setengah abad kehadiran Bank Kalbar di tengah masyarakat Kalbar.
Adapun keberhasilan Bank Kalbar di antaranya, aset mencapai Rp 9,7 triliun atau tumbuh 14,87 persen, kredit sebesar Rp 7,04 triliun tumbuh sebesar 17,97 persen, dan DPK sebesar Rp 8,08 triliun tumbuh 17,43 persen.
"Untuk DPK atau dana terhimpun yang besarnya sekitar Rp 8,08 triliun, porsinya masing-masing untuk tabungan Rp 4,2 triliun, deposito Rp 2,05 triliun, dan giro sebesar Rp 1,7 triliun. Sedangkan laba berjalan Bank Kalbar tumbuh 13,6 persen," tandasnya.
Sudirman menambahkan, untuk rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Kalbar sebesar 87 persen, sedangkan ketentuan Bank Indonesia (BI) adalah 78-92 persen. Hal ini menunjukkan LDR Bank Kalbar berada dalam range yang ditentukan BI. Demikian juga dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Kalbar yang sudah mencapai 17,58 persen, jauh dari ketentuan BI hanya 8 persen
"Ini menunjukkan CAR Bank Kalbar sudah sangat aman. Hal sama pada Non Performing Loan (NPL) Bank Kalbar yang kecil baru 0,11 persen," ungkapnya. (sgt)