TRIBUNNEWS.COM. MANADO- Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso, Rabu (2/4/2014) menyempatkan diri mampir ke redaksi Tribun Manado, sebelum menemui ribuan kader dan simpatisannya di Kota Bitung.

"Saya mampir ke sini sebelum ke Bitung. Di Bitung merupakan titik ke-13 yang saya singgahi," ujar Sutiyoso.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, akan memanfaatkan secara maksimal sisa hari yang terpakai sebelum masa tenang untuk mengunjungi daerah-daerah.

"Selama 21 hari ini saya manfaatkan secara maksimal," ucap pria yang akrab disapa Bang Yos ini.

Dikatakan Sutiyoso, selama ini, partai yang dipimpinnya itu teraniaya sejak awal, sebab harus berjuang untuk terdaftar sebagai partai peserta pemilu.

"Partai ini sudah teraniaya dari awal, dalam undang-undang partai yang diloloskan Bawaslu hukumnya final dan mengikat, tapi kami ditolak oleh KPU. Padahal dari 17 parpol yang mengadu ke Bawaslu hanya kami yang dinilai layak, sehingga tidak perlu lagi ke PTTUN, tapi kembali lagi ditolak oleh KPU," ujar Sutiyoso.

Namun, perjuangan tak kenal lelah terus ditunjukkan Sutiyoso, hingga akhirnya lolos menjadi partai dengan nomor urut 15, angka keberuntungan.

Kini, Sutiyoso fokus untuk meraup suara dan mengirim kadernya ke parlemen. Dia juga siap menjadi calon presiden dan jika terpilih, maka akan melepas jabatan ketua umum. "Presiden itu milik rakyat, jadi harus melepas baju ketua umum," katanya.

Untuk Sulawesi Utara, menurut hitung-hitungan Sutiyoso, akan mendapat satu kursi ke DPR RI. Dia juga sudah menghitung bisa menangguk suara besar di Jawa, Bali dan Lampung.

Sementara itu, dalam kampanye di Lapangan Inkuasku Bitung, massa PKPI benar-benar menyemut. Ribuan kader dibakar semangatnya oleh Sutiyoso dan politisi kenamaan PKPI, Hanny Sondakh yang juga merupakan wali kota Bitung. Mereka yang hadir merupakan orang- orang setia terhadap PKPI. (crz)