Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usai Kecelakaan Okupansi Penumpang KA Malabar Turun Drastis

Setiap hari seluruh tiket rata-rata terpesan 100 persen, namun usai terjadi kecelakaan di Tasikmalaya, kereta hanya terisi 60 persen

zoom-in Usai Kecelakaan Okupansi Penumpang KA Malabar Turun Drastis
Feri Setiawan
Pembenahan rel kereta api sementara di lokasi evakuasi KA Malabar di Desa Mekarsari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Usai kecelakaan Kereta Api Malabar, rute Bandung-Malang mengalami penurunan penumpang, akhir pekan kemarin. Setiap hari seluruh tiket rata-rata terpesan 100 persen, namun usai terjadi kecelakaan di Tasikmalaya, kereta hanya terisi 60 persen.

Menurut Kepala Stasiun Kota Baru Malang, Muhammad Sofyan, Kereta Malabar menarik tiga kereta kelas eksekutif, masing-masing kapasitas 50 kursi ditambah  dua gerbong kelas bisnis masing-masing 60 kursi dan dua gerbong ekonomi AC masing-masing 106 kursi.

“Paskakecelakaan di Tasikmalaya kemarin memang ada penurunan penumpang hingga 40 persen,” terangnya, Senin (7/4/2014).

Dampak kerusakan jalur di Tasikmalaya, Kereta Malabar harus berputar melalui Cirebon sehingga waktu tempuh kereta molor hingga tiga jam dari waktu tempuh normal. Dalam kondisi normal waktu tempuh Bandung-Malang rata-rata 16 jam, kini menjadi 19 jam.

“Jalur yang rusak sedang diperbaiki. Selebihnya, perjalanan masih normal,” tambah Sofyan.

Kereta Malabar terguling di Ciawi-Cirahayu, Tasikmalaya, Jumat (4/4/2014) malam. Dalam peristiwa ini empat penumpang meninggal dunia. Salah satunya Ayu Dyah Kusumaningrum berasal dari Lawang, Kabupaten Malang. (David Yohanes)

Berita Rekomendasi
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas