Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kiai Muzakkin di Lamongan Tangani 40 Caleg Stres

Jumlah calon anggota legislatif (caleg) kalah lantas menderita sakit kejiwaan di Lamongan, Jawa Timur, ternyata terbilang banyak.

zoom-in Kiai Muzakkin di Lamongan Tangani 40 Caleg Stres
surya/hanif manshuri
K M Muzakkin Pengasuh Ponpes Dzikrussyifa Asma Brojomusti, Sendangagung Lamongan. 

Laporan Wartawan Surya Hanif Manshuri

TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Jumlah calon anggota legislatif (caleg) kalah lantas menderita sakit kejiwaan di Lamongan, Jawa Timur, ternyata terbilang banyak.

Bahkan, Pondok Pesantren Dzikrussyifa' Asma'berojomusti yang diasuh  M Muzakkin di Dusun Sekanor, Desa Sendangagung, Paciran, saja telah menyembuhkan 40 caleg.

"Sampai Sabtu (12/04/2014), saya sudah menangani 40 orang calon wakil rakyat yang mengalami stres, karena gagal terpilih sebagai anggota DPR, DPR Provinsi maupun DPR RI," kata Kiai M Muzakkin kepada Surya, Sabtu (12/4/2014).

Waktu penyembuhannya bervariatif. Ada yang hanya 3 sampai 4 jam sembuh dan paling lama memakan waktu sehari semalam. "Rata-rata mereka karena syok pikirannya kosong hingga akhirnya stres," tuturnya.

Anehnya, dari puluhan pasien itu banyak yang terganggu oleh bangsa roh halus dan juga karena ditembak oleh sesama caleg.

Ternyata sesama Caleg juga menggunakan ilmu hitam. "Kalau istilah kasarnya banyak yang ditenung," tandasnya.

Berita Rekomendasi

Baginya, pasien yang stres karena santet sangatlah mudah proses penyembuhannya, sedang yang stres karena syaraf, langsung dirujuk ke RSJ Menur. Dari 40 pasien Caleg stres yang telah ditangani datang dari luar Jawa, seperti Kalimantan, Jakarta, Sulawesi dan selebihnya dari Gresik, Tuban, Bojonegoro, Sidoarjo, Surabaya dan Jombang.

Bahkan, ada satu artis dari Jakarta. "Tidak etis saya sebutkan namanya. Yang penting Alhamdulillah semua bisa ditangani," ungkapnya.

Diungkapkan, proses penyembuhannya memakai metode terapi dibacakan asma-asma Alquran, dimandikan dan ditambah terapi pijat syaraf. Ketika sudah sadar dan kembali intelektualnya langsung dikembalikan ke keluarganya.

 "Sebenarnya siapa pun orangnya berhak dan sah-sah saja berusaha untuk bisa menang dalam pencalegan ini.T api jika itu dilakukan dengan cara kotor, seperti memberikan guna-guna dan kirim santet pada lawannya, sungguh sangat nistanya pemimpin kita ini," ungkapnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas