Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tersangka Pencabulan Ikut Ujian Nasional di Mapolres Sidoarjo

Satu siswa SMK Sidoarjo tersangka pencabulan, tetap bisa mengikuti UN 2014 di Polres Sidoarjo, Senin (14/4/2014).

zoom-in Tersangka Pencabulan Ikut Ujian Nasional di Mapolres Sidoarjo
Surya/irwan syairwan
Tersangka pencabulan Polres Sidoarjo, A (16), selesai mengerjakan Unas dan kembali dibawa ke ruang tahanan, Senin (14/4/2014) 

Laporan Wartawan Surya Irwan Syairwan

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Satu siswa SMK Sidoarjo tersangka pencabulan, tetap bisa mengikuti Ujian Nasional 2014 (UN) di Polres Sidoarjo, Senin (14/4/2014).

Tersangka berinisial A (16) ini, mengikuti ujian di ruang Propam Polres Sidoarjo pada pukul 09.00 WIB atau terlambat satu jam dari jadwal nasional.

Mengenakan seragam sekolah, A dijaga satu pengawas dan anggota Propam Polres Sidoarjo.

Kasi Propam Provos Polres Sidoarjo Iptu Agung Priyanto menerangkan, pihaknya sengaja memindahkan lokasi ujian dari ruang tahanan ke ruang Propam agar siswa yang bersangkutan tidak merasa tertekan.

"Kalau tetap di ruang tahanan, nanti malah tidak nyaman mengerjakan soal. Karenanya, kami pindahkan ke ruang Propam agar bisa konsenterasi. Tapi tetap diawasi seperti peserta lain pada umumnya," kata Agung.

Sekitar pukul 11.30 WIB, siswa ini akhirnya mengerjakan soal Bahasa Indonesia atau lebih 30 menit dari ketentuan waktu dua jam untuk menyelesaikan soal.

Berita Rekomendasi

Selesai mengerjakan UN, siswa ini langsung kembali digelandang ke ruang tahanan. Untuk hari kedua, A akan mengerjakan soal matematika.

"UN sudah jadi hak yang bersangkutan. Tapi proses hukum tetap berjalan, karenanya usai mengerjakan soal kami kembalikan ke ruang tahanan," ujar Agung.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Sidoarjo, Tirto Adi, menambahkan ada dua siswa yang mengerjakan UN di rumah sakit.

Dua siswi tersebut bernama Markita Wahyu Ningrum (SMAN 1 Waru) dan Yanuar (SMAN 1 Sidoarjo). Keduanya dirawat di RS Siti Hadjar Sidoarjo.

Markita yang menderita penyakit hepatitis ini, sesekali berhenti mengerjakan soal karena sering mual.

Kendati demikian,baik Markita maupun Yanuar yang menderita tipes dapat menyelesaikan soal meski oleh pihak pengawas diberikan tambahan waktu 30 menit.

"Kalau yang ditahanan kami belum menerima laporan tertulis. Yang kami dapatkan, baru dua siswa yang sakit," tandas Tirto.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas