TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Zainab (37), tampak lemas duduk lesehan bersandar tembok rumah ruang keluarganya, Desa Dadirejo RT 03 RW 03, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Selasa (15/4) sore.

Tatapan matanya kosong. Berkali-kali bibirnya komat-kamit mengucap istigfar. "Astagfirullah, astagfirullah, ya Allah," tuturnya lirih lalu menghela nafas panjang.

Ibu empat anak itu seperti tak percaya, mobil Honda Jazz RS warna putih yang baru dibelinya sebulan lalu lenyap dicuri orang.

Tak hanya itu, perhiasan seberat 20 gram serta uang tabungan anaknya Rp 1,5 juta pun lenyap. Umi Sadiah, saudara korban, terus merangkulnya, mencoba menenangkan perasaan kalut yang melanda Zainab.

Kepada Tribun Jateng, Zainab menceritakan, pukul 13.30 dirinya menyelakan waktu untuk pulang dari tempat usahanya, Surya Agung Motor, dealer sepeda motor bekas, yang berada tak jauh dari rumahnya.

Dia hendak salat Zuhur sekaligus mengantar pulang dua anaknya, Zauti (7) dan Ayu (9) dari sekolah.

Sepulang sekolah, sekitar pukul 12.30, dua siswa SD itu tidak lantas langsung pulang ke rumah, melainkan singgah dulu ke diler motor tempat usaha Zainab.

Setiba di rumah, betapa kaget Zainab. Mobil Jazz yang semula terparkir di depan rumah tidak ada lagi di tempatnya.

Hanya tersisa selimut mobil di teras rumah. Kecurigaan Zainab timbul, ketika melihat pintu samping rumah terbuka. Pada engsel pintu terdapat bekas congkelan.

"Pada saat kejadian rumah dalam keadaan sepi," katanya. Ketika masuk ke dalam rumah, sontak dia kaget ketika melihat seisi rumah berantakan. "Kamar terubrak-abrik, pintu Terbuka, ya Allah," tuturnya sembari menangis.

Rencananya, mobil itu akan diberikan kepada Dodi Pradana (20) yang sedang kuliah di STT Telkom, Bandung.

Menurut Zainab, sudah beberapa bulan ini anak pertamanya itu meminta dibelikan mobil. Beberapa jam berselang, Suwito (40), suami Zainab, datang dan masuk ke dalam rumah.

Tatapan mata Zaenab yang awalnya datar, pecah menjadi tangisan histeris. "Tidak dimarahi suamimu,Tidak," tutur wanita di samping Zainab mencoba menenangkan, sambil sambil terus memeluk istri Suwito itu.

Tak ada ekspresi marah yang keluar dari wajah Suwito. Pria yang bekerja di bidang pertanahan agraria di Tegal, itu justru ikut menenangkan sang istri.

Tapi tangisan itu tak kunjung reda dan justru bertambah keras. Sampai akhirnya tiba-tiba Zainab pingsan. Sontak para tetangga yang memadati ruang keluarga itu kaget mendapati Zainab pingsan.

Beberapa warga yang menangis melihat kesedihan yang dialami Zainab. Bahkan anak ketiganya yang bernama Zauti pun ikut menangis melihat ibunya tak sadarkan diri.

Tetangga berusaha menyadarkan Zainab dengan memberi olesan balsem sambil terus memijit-mijit bagian kaki dan tangannya. Sampai akhirnya dia pun sadar kembali. Segelas air putih pun diminumkan kepadanya. (tribuncetak/wan)