Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Kapolri Didesak Copot Kapolda Jabar

"Namun Kapolda Jabar tetap nekat memberi izin. Sebab itu, Kapolda Jabar harus bertanggung jawab," ujarnya.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Kapolri Didesak Copot Kapolda Jabar
Super Ball/Feri Setiawan
Pesepakbola Persib Bandung, Ferdinand Sinaga (17) protes kepada wasit usai laga lanjutan ISL 2014 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung (8/5/2014). Pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta berakhir imbang dengan skor 0-0. (Super Ball/Feri Setiawan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Sutarman harus segera membayar ganti rugi dan meminta maaf kepada masyarakat serta mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Mochamad Iriawan akibat kekacauan yang terjadi dalam pertandingan Persib versus Persija.

"Kapolda Jabar harus dicopot dari jabatannya karena harus bertanggung jawab setelah memberikan izin pertandingan sepakbola antara Persib vs Persija di Stadion Jalak Rupat Bandung," kata Neta S Pane, Ketua Presidium IPW dalam siaran persnya, Kamis (8/5/2014).

Selain itu, kata Neta, Polri harus membayar ganti rugi kerusakan yang ditimbulkan dalam kekacauan tersebut. Sebab jauh sebelumnya IPW sudah mengingatkan agar Polri tidak memberi ijin pertandingan tersebut. "Namun Kapolda Jabar tetap nekat memberi izin. Sebab itu, Kapolda Jabar harus bertanggung jawab," ujarnya.

Berdasarkan pemantauan IPW, kata Neta, kekacauan akibat pertandingan sepakbola itu terjadi di dua tempat, di Km 66 Jalan Tol Cikampek.

"Sebab polisi menghadang rombongan ponton asal Jakarta yang hendak menuju Bandung. Akibatnya, penonton marah dan memblokir jalan tol yang membuat terjadinya kemacetan parah dan kerusakan sejumlah bis akibat bentrokan polisi dengan supoter. Kekacauan kedua terjadi di Stadion Jalak Rupat," paparnya.

Dari kasus ini, menurut Neta, terlihat bahwa Kapolda Jabar tidak peka terhadap situasi sosial masyarakat saat ini dimana eskalasi politik kian tinggi usai pemilu dan menjelang Pilpres 2014.

"Pemberian izin yang diberi Kapolda Jabar bisa diartikan sebagai upaya memicu konflik dan eskalasi politik menjelang Pilpres 2014. Jika sikap tidak peka pimpinan kepolisian seperti ini dibiarkan bukan mustahil Polri bisa dituduh sengaja melakukan cipta kondisi agar situasi menjelang Pilpres 2014 menjadi rawan dan kacau," katanya.

Berita Rekomendasi

Untuk itu, tambah Neta, IPW mengimbau Kapolri agar mengevaluasi dan mencopot para kapolda yang tidak peka dengan situasi kamtibmas di daerahnya. "Apalagi sebelumnya akibat pertandingan sepakbola beberapa pekan lalu terjadi kerusuhan di Buol, Sulteng dan Jogja yang membuat sejumlah orang luka," ujarnya.(Budi Sam Law Malau)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas