TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Seorang pemulung bernama Tri (37), kaget saat menemukan kantong kresek berisi mayat bayi laki-laki.

Tri menemukan bayi tersebut di aliran Sungai Cikapundung, RT 06/17 Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, sekitar pukul 09.00, Minggu (11/5/2014).

Mayat bayi tersebut, tersangkut sejumlah sampah di pinggir sungai, tepatnya di belakang mesjid di RT 06/14 di kawasan Tamansari. Kondisi tubuh bayi itu mengenaskan, dipenuhi bercak darah.

Setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi membawa mayat bayi tersebut ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

"Saya kira tadi boneka. Pas coba dikorek pakai kayu, lembek. Curiga. Saya bilang sama warga. Ya, diperiksa sama polisi benar mayat bayi ternyata," ujar Tri.

Warga di sekitar lokasi kejadian, sempat geger dengan temuan mayat di pagi hari tersebut. Termasuk, menarik perhatian para pedagang dan pemilik gerai bunga yang berada di sepanjang Jalan Wastukanca, Bandung.

Kapolsekta Bandung Wetan Komisaris Herryanto mengungkapkan, polisi mendapat laporan dari warga sekitar perihal penemuan mayat bayi.

Unit Reskrim yang hampir berbarengan datangnya Tim Inafis Polrestabes Bandung langsung melakukan evakuasi terhadap jasad mayat bayi tersebut.

"Saksi menemukan mayat bayi itu di dalam kantong plastik warna putih. Bayinya memang sudah tak bernyawa. Kami masih selidiki dan minta keterangan dari sejumlah saksi," kata Herryanto.

Polisi menduga, bayi malang tersebut sengaja dibuang oleh kedua orangtuanya yang tak mau bertanggungjawab. Sejumlah petugas disebar di sekitar lokasi guna menyelidiki kasus temuan mayat bayi laki-laki ini.

Herryanto menduga, bayi itu dibuang antara Sabtu (10/5) malam atau Minggu (11/5) dini hari. Dugaan tersebut, salah satunya berdasar atas jasad dari mayat bayi itu masih belum mengeluarkan aroma busuk. (dic)