Teroris Paciran Ingin Lakukan Bom Bunuh Diri saat Pilpres 2014
Detasmen Khusus 88 Antiteror kembali menangkap seorang terduga teroris bernama Ramuji (28), asal Desa Kandangsemangkon,Lamongan.
Laporan Wartawan Surya Hanif Manshuri
TRIBUNNEWS,COM, LAMONGAN - Detasmen Khusus 88 Antiteror kembali menangkap seorang terduga teroris bernama Ramuji (28), asal Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Ramuji, anggota kelompok Santoso-Eko yang melakukan aksi di Poso ditangkap Densus 88 pada Selasa (13/5/2014).
Kelompok jaringan Ramuji ini, diketahui turut berlatih merakit bom di pegunungan Poso Sulawesi Tenggara.
Mereka, diduga akan menggelar aksi bom bunuh diri bertepatan dengan penyelenggaraan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014.
Tersangka sudah lama menjadi buron Densus 88, dan dalam pengintaian serta pengawasan yang melelahkan bagi Densus. Akhirnya, saat kembali ke kampung halamannya, di Desa Kandangsemangkon Paciran, terduga berhasil ditangkap.
"Sekarang ini masih dikembangkan di wilayah Pantura Paciran, dan belum bisa disentuh area lainnya," ungkap sumber Surya di kepolisian.
Hingga kekinian, belum diketahui kemana Ramuji dibawa Densus 88 setelah ditangkap, Selasa sekitar pukul 12.30 WIB.
Mantan kombatan dan juga pentolan Jamaah Islamiyah (JI), Ali Fauzi, membenarkan warga Paciran bernama Ramuji ditangkap Densus 88 karena terlibat dalam jaringan Santoso dan Eka.
Menurut Ali Fauzi, mereka ini diperkirakan akan mengadalan amaliyah bom bunuh diri pada Pilpres Juli mendatang.
Ia juga tidak mengurai saat sedang apa Ramuji ditangkap Densus. Tak banyak yang diungkapkan Ali Fauzi, namun ia mengemukakan pertanyaan mengapa masih ada warga Lamongan yang terlibat dengan bom.
"Sejauh mana peran pemerintah daerah Lamongan dalam program deradikalisasi?," tanya Ali Fauzi.