Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN -  Sebagian besar perkantoran dilingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan belum dilengkapi dengan alat pencegahan bahaya kebakaran seperti alat pemadam api ringan (APAR).

Dari pendataan sementara yang dilaksanakan Bidang Pemadam Kebakaran pada Dinas Kebersihan Pertamanan Pemakaman dan Pemadam Kebakaran (DKPP dan PMK) Kabupaten Nunukan, diketahui hanya ada beberapa kantor yang memiliki APAR.

Padahal sebelumnya Wakil Bupati Nunukan Hajjah Asmah Gani sudah menyampaikan surat himbauan, agar perkantoran pemerintah memiliki alat pemadam ringan.

“Ada beberapa kantor yang memang sudah punya seperti Capil, Kantor Bupati, Kantor Camat Nunukan termasuk Kantor Camat Nunukan Selatan,” ujar Sirajuddin, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran pada DKPP dan PMK Nunukan.

Ia mengatakan, keberadaan APAR sangat penting di perkantoran pemerintah. “Kebakaran kita tidak tahu kapan terjadinya? Bisa kapan saja kita tidak bisa menduga,” ujarnya.

Dengan memiliki APAR, apabila terjadi kebakaran bisa segera ditanggulangi. “Kalau sudah besar, kita dari Pemadam Kebakaran hanya bisa melokalisir. Kalau untuk memadamkan total sulit. Artinya kami meringankan. Tetapi kalau ada APAR bisa ditanggulangi sedini mungkin,” ujarnya.

Pihaknya berharap, seluruh kantor-kantor pemerintah mematuhi himbuan yang disampaikan Wakil Bupati Nunukan.
“Kami mengharapkan dinas-dinas atau instansi untuk melengkapi kantornya dengan tabung APAR.

Kalau memang belum mengetahui cara menggunakannya maupun memperolehnya, bisa berhubungan langsung dengan Kantor Pemadam Kebakaran,” ujarnya.

Sementara itu, sejumlah personel PMK Nunukan, Senin (9/6/2014) melakukan sosialisasi pemadaman kebakaran di RT 11, Jalan Bhayangkara, Kampung Jawa, Kelurahan Nunukan Tengah, Kecamatan Nunukan.

“Ini kelanjutan dari sosialisasi di Kantor Camat Nunukan. Kita undang para ketua RT dan salah satu yang merespon Ketua RT 11. Kemudian menggandeng atau bekerjasama dengan SMK Kesehatan Putra Borneo untuk diadakan sosialisasi di SD 11,” ujarnya.

Simulasi dilakukan dengan melibatkan puluhan siswa dari SMK Kesehatan Putra Borneo Nunukan maupun warga setempat.

Sirajuddin mengatakan, sosialisasi yang dilakukan ini merupakan dasar-dasar cara memadamkan api dengan menggunakan alat tradisional maupun alat pemadam APAR.

“Kita berikan kepada masyarakat bagaimana caranya memadamkan api? Kita juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk mengetahui dan mengenal alat-alat pemadam itu sendiri, baik yang disebutkan tradisonal maupun modern,” ujarnya.

Pada kegiatan sosialisasi dimaksud, pihaknya melibatkan Tim Pencegah Pemadam Kebakaran Nunukan. “Selain dari personel Pemadam Kebakaran, ada Tim Pencegahan. Ini yang turun Tim Pencegahan,” ujarnya di lokasi sosialisasi.