TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO - Hampir setiap menjelang Ramadan, harga kebutuhan  pokok merangkak naik.

Harga daging ayam potong di beberapa pasar tradisional di Purwokerto Jawa Tengah, menembus harga Rp 31 ribu/Kg.

Sedangkan harga daging ayam pekan lalu, harganya baru mencapai Rp 28 ribu/Kg, sehingga dalam sepekan sudah terjadi kenaikan sekitar Rp 3 ribu.

Seorang pedagang daging ayam potong di Pasar Wage Purwokerto, Parti (52), mengaku bingung karena sekarang ini menjelang puasa saja sudah kenaikan harganya sudah tinggi.

Sedangkan tahun lalu, lonjakan harga yang tinggi itu hanya terjadi pada saat menjelang lebaran.

"Kalau tahun lalu lonjakan harga terjadi saat menjelang H-7 idul fitri, sedangkan tahun ini sebelum puasa saja sudah naik tinggi dan berada di harga Rp 31 ribu/kg. Biasanya kalau mau puasa itu memang ada kenaikan tapi tidak terlalu besar," kata Parti, Kamis (12/6/2014).

Dia mengaku, beberapa pembeli sering mengeluh karena harga daging ayam potong semakin mahal.
Setiap hari ada saja yang menawar daging ayam agar bisa dijual dengan harga Rp 28 ribu/kg,

"Saya terpaksa tidak menjualnya, karena dengan harga Rp 30 ribu, saya juga sudah merasa rugi, khawatir nantinya bakal naik lagi," jelasnya.

Ditanya soal alasan kenaikan harga tersebut, Parti mengaku tidak tahu apa penyebabnya.

Dia hanya berharap agar harga kembali turun dan pemerintah secepatnya melakukan operasi pasar sebelum harga daging ayam potong semakin merangkak naik.

"Saya tidak tahu harga ayam ini terus naik itu kenapa. Saya inginnya kembali normal lagi, karena itu pemerintah harus segera bantu turun tangan," katanya.

Kondisi serupa juga dikatakan Sumirah (62) pedagang daging ayam potong di Pasar Manis Purwokerto. Dikatakannya harga ayam potong yang semula Rp 28 ribu/Kg kini menjadi Rp 30 ribu/Kg dan ada pula yang menjual Rp 32 ribu/Kg.

Menurutnya kenaikan harga tersebut dikarenakan stok yang mengalami pengurangan.

"Saya perkirakan untuk kenaikan harga ayam potong akan terus mengalami kenaikan hingga mendekati bulan puasa dan ini selalu terjadi setiap tahun," jelas Sumirah.