Proses Pengambilan Kompensasi Mulai Berjalan
"Targetnya setiap hari ada 300 orang. Tapi, di hari pertama mungkin mereka masih menunggu dan melihat-lihat perkembangan,” kata Deddi Sosialisto, Kab
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Proses pencairan uang kompensasi kemarin mulai berjalan,
Sebagian PSK dan mucikari secara bergilir mendatangi markas Koramil Sawahan, tempat mengambil uang kompensasi dari pemerintah.
Pencairan dana kompensasi sudah dibuka sejak pagi. Hingga sore, tercatat ada 55 PSK dan 23 mucikari yang mengambil haknya.
“Targetnya setiap hari ada 300 orang. Tapi, di hari pertama mungkin mereka masih menunggu dan melihat-lihat perkembangan,” kata Deddi Sosialisto, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Surabaya di lokasi pembagian.
Total ada 1.449 PSK dan 300 mucikari. Prosedur pengambilan kompensasi, para PSK datang dengan menunjukkan identitas.
Lalu dicocokkan dengan data hasil verifikasi yang dipegang petugas. Lantas, mereka mengisi formulir.
“Setelah dipastikan cocok, kemudian di-acc Lurah. Selanjutnya, ke loket Bank Jatim. Mereka mendapat rekening dan besok bisa cair,” sambung Deddi.
Para PSK yang mengambil dana kompensasi, hampir semua mengenakan masker atau penutup wajah.
Maklum, di gedung banyak sekali wartawan. Masker dipakai untuk menutupi wajah mereka dari sorotan kamera.
Front Pekerja Lokalisasi (FPL) bersama sejumlah PSK dan para pekerja di Dolly dan Jarak mengklaim orang-orang yang mengambil uang kompensasi bukanlah PSK atau mucikari Dolly dan Jarak.
“Mereka bukan PSK, tapi dijadikan PSK. Atau mantan PSK dan mantan mucikari,” kata Saputra alias Pokemon, kordinator FPL di sela pawai bersama puluhan PSK dan pekerja lokalisasi, Kamis (19/6/2014).
Situasi Dolly yang rawan pascapenutupan mendapat perhatian serius Polda Jatim.
Tak tanggung-tanggung, ada 1.511 personel yang disiagakan di sana.
Terdiri 3 SSK (satuan setingkat kompi) Brimob Polda Jatim, 2 SSK Sabhara Polda Jatim, 8 SSK dari Polrestabes, serta 1 SSK TNI.
“Mereka disigakan di sejumlah titik di kawasan Jarak dan Dolly. Termasuk di kantor kelurahan, kecamatan, dan sebagainya. Para personel itu akan siaga di sana sampai kondisi lokalisasi benar-benar kondusif,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono, Kamis (19/6/2014).
Fokus pengamanan polisi, mengantisipasi pergerakan massa yang pro dan kontra terhadap penutupan Dolly dan Jarak.
“Yang tidak kalah penting ada penjagaan di lokasi pembagian kompensasi,” tandasnya. (ufi/idl/ben/aru)