Buntut Penikaman Warga, Massa Bakar 6 Rumah di Modoinding
Modoinding mencekam. Daerah yang berada di perbatasan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Sabtu malam membara.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, AMURANG - Modoinding mencekam. Daerah yang berada di perbatasan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow itu, Sabtu (21/6/2014) malam membara.
Massa ramai-ramai membakar enam rumah warga di Desa Mokobang dan Desa Tumani. Mereka membalas dendam atas kematian Romly Tewal (22) pada Jumat (20/6/2014) malam.
Romly yang juga tercatat sebagai warga Mokobang itu ditusuk oleh tetangganya sendiri, FH, seorang pelajar SMA dan HM.
Rumah yang dibakar massa itu milik keluarga Hutagalung-Mamahit, Hutagalung-Rumondor, Tampanguma-Kumontoi, Mamahit, keluarga Moi Hutagalung serta keluarga Eki Saronsong.
Berdasar informasi yang dihimpun Tribun Manado, Romly tewas setelah mengalami tiga luka tusuk di punggung. Karena mengeluarkan darah yang begitu banyak, nyawanya pun tidak tertolong lagi.
Massa yang simpati terhadap korban kemudian marah dan beramai-ramai membakar empat rumah di Desa Mokobang.
Tidak puas dengan askinya itu, massa bergesar ke Desa Tumani, kemudian membakar dua rumah lagi.
Anggota Polsek Modoinding pun langsung mengamankan lokasi kejadian. Polisi menenangkan massa dan menangkap tujuh orang yang diduga terlibat pembakaran.
Kapolsek Modoinding, AKP I Ketut Mantra kepada Tribun Manado menegaskan bahwa peristiwa pembakaran rumah itu bukanlah tawuran antar-warga.
"Ini adalah pembakaran rumah, bukan tawuran," katanya.
"Massa yang sudah dipengaruhi emosi, diduga berasal dari kerabat dan keluarga korban (Romly) datang merusak, kemudian membakar empat rumah milik tersangka penusukan, kemudian dua rumah lagi," katanya lagi.
Menurut Kapolsek, saat ini pihaknya sudah menahan tujuh orang yang diduga merupakan pelaku pembakaran. "Kami masih mencari tahu otak pelakunya," tandasnya.
Motif Penikaman Belum Terungkap
Kapolsek Modoinding AKP I Ketut Mantra menjelaskan, peristiwa penusukan hingga tewas terhadap Romly Tewal warga Mokobang, Modoinding, Minahasa Selatan terjadi pada Jumat (20/6/2014) malam di desa setempat.
Menurutnya, situasi sempat tegang, namun kemarin siang kondisinya sudah kembali aman.
Anggota kepolisian masih siaga di lokasi untuk mengantisipasi terjadinya aksi balas dendam.
Ia menyebutkan, ada 90 anggota polisi yang diterjunkan ke lokasi pembakaran enam rumah oleh massa yang bersimpati terhadap Romly.
Pasukan itu berasal dari Brimob Sulut, Polres Minsel dan Polsek Modoinding.
"Saat ini situasi sudah kondusif. Rumah-rumah yang dibakar sudah diamankan anggota kami," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat sudah diberi pengarahan agar tidak ada yang membuat kericuhan lagi. Menurutnya, polisi akan terus berjaga-jaga.
Sementara motif penikaman terhadap Romly belum terungkap, masih diselidiki polisi. Namun tersangka penikaman sudah ditahan.
Terpisah, Kapolres Minsel AKBP Iis Kristian berjanji menuntaskan kasus ini. "Personel Polres Minsel masih disiagakan di lokasi untuk pengamanan," katanya.
Polres Bolmong pun turut menyiagakan personelnya untuk menyokong pengamanan di Modoinding.
"Sampai saat ini memang belum ada permintaan (back up) pengamanan. Namun kami stand by bila sewaktu-waktu diminta. Kami tetap siap," ujar Kepala Polres Bolmong AKBP Hisar Siallagan, Minggu (22/6/2014).
Dia menambahkan, personel yang turun dari wilayah Bolmong untuk membantu Polres Minsel berasal dari Brimob Inuai. "Sementara ini Brimob Inuai yang back up. Tapi kami tetap menyiagakan personel bila diperlukan," tandasnya.