Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga Sembako di Lamongan Melambung Tinggi

"Setiap jelang bulan Ramadan, apapun jenis barang yang diperjual belikan pasti naik,"kata Supiyah.

zoom-in Harga Sembako di Lamongan  Melambung Tinggi
Tribunnews/Herudin
Pedagang sembako melayani pembeli di Pasar PSPT Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2014). Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo memperkirakan akan terjadi deflasi pada bulan April 2014. Deflasi terjadi dikarenakan turunnya sejumlah harga komoditas seperti cabai dan harga makanan lainnya. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM,LAMONGAN - Sepekan jelang puasa, harga sembilan barang kebutuhan pokok atau sembako di sejumlah pasar di Lamongan merangkak naik.

Seperti di sejumlah pasar harian, diantaranya Pasar Sidoharjo, Pasar Babat, Pasar Sukodadi, Pasar Pucuk, Pasar Sekaran, Pasar Blimbing dan Pasar Paciran,  harga barang-barang kebutuhan mulai naik tajam.

minyak goreng, telur ayam, dan bawang merah serta bawang putih, daging ayam, sapi dan beberapa kebutuhan dapur lainnya mulai naik.

Untuk minyak goreng curah naik Rp 3000 perliter menjadi Rp 13.000 atau

Gula dari Rp11.500 menjadi Rp13.000, telur kini merangkak tajam menjadi Rp 18.000 dari sebelumnya hanya Rp14.000 per kilogragm. Bawang merah harganya menggila mencapai  Rp 24.000 per kilogram, bawang putih juga naik Rp 2.000 menjadi Rp 16.000 per kilogramnya.

Supiyah, pedagang di Pasar Sidoharjo mengungkapkan, kenaikan sembako ini dirasakan sejak empat hari lalu.
Meski harga - harga itu sudah diprediksi akan naik setiap  menjelang bulan puasa, namun konsumen dan pedagang merasakan dampak yang luar besi. Daya beli masyarakat mulai menurun.

"Setiap jelang bulan Ramadan, apapun jenis barang yang diperjual belikan pasti naik,"kata Supiyah.

Bahkan para pedagang termasuk dirinya, memastikan kenaikan harga akan terus hingga lebaran nanti. Dan ini sulit dikendalikan.

Operasi pasar, menurut para pedagang tidak berpengaruh luas. Artinya harga sembako tetap tinggi. Sebab, operasi pasar itu hanya dirasakan oleh beberapa orang saja dan tidak menjangkau luas dan merata di tengah - tengah masyarakat.

Apalagi dalam praktiknya, operasi pasir dilakukan hanya momen saja.


Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas