Salat Tarawih Pertama Di Kampung Adat Mahmud Penuh Kekeluargaan
KAMPUNG Adat Mahmud, adalah sebuah kampung kecil di sisi sungai Citarum. Sebuah kampung adat yang menyimpan nilai historis
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - KAMPUNG Adat Mahmud, adalah sebuah kampung kecil di sisi sungai Citarum. Sebuah kampung adat yang menyimpan nilai historis perkembangan dan persebaran agama Islam di Kota Bandung.
Sebuah kampung sederhana yang ternyata memiliki peranan sangat besar di masa lalu.
Hari pertama tarawih Ramadan 1435 Hijriyah di kampung ini enggan dilewatkan warganya. Meskipun mesjid Agung Mahmud tidak penuh, namun semangat warga untuk melakukan salat tarawih di hari pertama cukup tinggi.
Suasana kekeluargaan sangat terasa di kampung yang kental akan nuansa Islam.
Hermawan Fauzi Sidiq (24), salah warga kampung Mahmud mengaku enggan melewatkan salat tarawih pertama di mesjid yang berlokasi di RT 02/04 Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.
Menurutnya, tarawih di hari pertama merupakan pintu menuju mendapat berkah di bulan puasa.
"Tarawih pertama jangan sampai terlewatkan oleh saya. Selain penuh berkah, tarawih pertama juga awal tarawih - tarawih kedepannya," ujarnya kepada Tribun usai melakukan salat tarawih, Sabtu (28/6/2014) malam.
Suasana salat tarawih pun semarak, saat imam Ustad Deden Syafarudin membaca doa pendek sebagai ajakan melakukan salat tarawih setiap jeda antar raka'at. Para jama'ah menjawab berbarengan, "Solluallaihi" dengan suara lantang.
Usai melaksanakan 23 rakaat salat tarawih, jamaah melantunkan salawat pujian untuk kehadirat Nabi Muhammad SAW.
"Kalau disini mah sudah tradisi pujian untuk junjunan Nabi dan para dalem disini," ujar Hermawan. (dony indra)