TRIBUNNEWS.COM,PAMEKASAN - Pantai Talang Siring di Pamekasan yang diharapkan bisa menarik wisatawan asing dna luar negeri ternyata jauh dari harapan.


Bupati Pamekasan, Achmad Syafii heran ketika melihat wisata pantai Talang Siring, di Desa Montok, Kecamatan Larangan, Pamekasan, kondisinya sangat kumuh.

Di beberapa sudut pantai dan lokasi wisata, banyak ditemukan tumpukan sampah, rerumputan dan fasilitas yang rusak serta tidak terawat.

Fasilitas yang rusak di antaranya atap kantor yang retak, mushala yang kotor, kamar mandi dan beberapa fasilitas bermain anak-anak yang kumuh.

“Kalau soal pembenahan infrastruktur mudah karena ada uangnya. Yang saya herankan lingkungannya jorok dan banyak sampah dimana-mana,” katanya, Senin (30/6/2014).

Syafii mencontohkan, ketika pertama kali masuk ke kamar kecil, baunya pesing dan sangat kotor.

Bahkan Syafii menduga fasilitas itu tidak pernah dibersihkan.

“Saya sebetulnya tidak ada niatan buang air kecil, hanya pura-pura saja karena mau lihat kondisi kamar kecilnya dan sangat kotor,” terangnnya.

Untuk membersihkan tempat wisata yang sudah menghabiskan anggaran Rp 4 miliar selama dua tahun berturut-turut itu, Syafii sudah memerintahkan Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) pantai Talang Siring. Sebab hal itu masih dianggap tanggung jawab mereka.

Syafii sendiri bertekad akan terus mengembangkan wisata pantai Talang Siring dan tempat wisata pantai lainnya di Pamekasan.

Namun ia masih membutuhkan konsep dan perencanaan yang matang. Pihaknya beralasan, pembangunan sektor pariwisata tanpa didukung oleh kesadaran sumber daya manusianya, akan sia-sia.

“Untuk memulainya, beberapa produk unggulan Kabupaten Pamekasan sudah dipasarkan di Talang Siring. Ke depan akan dibuat lebih bagus lagi agar wisatawan yang datang ke Pamekasan betah dan terkesan untuk kembali berkunjung,” tandasnya.