Lorens Ancam Bunuh Kepala Sekolah Jika Dirinya Ditahan
Lorens menyatakan, siap menjadi saksi memberikan klarifikasi kepada penyidik kepolisian.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Pos Kupang, Feliks Janggu
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Lorens, salah seorang guru di SMPN 2 Nita, juga mendatangi Polres Sikka, Senin (30/6/2014), untuk memberikan keterangan karena namanya disebut dalam laporan anak-anak pelajar SMP. Di mana kepala sekolah menanyakan anak-anak apakah mereka masih berhubungan dengan Pak Lorens.
Kepada wartawan di Polres Sikka, Lorens menyangkal semua yang dikatakan oleh kepala sekolah. Jika benar melecehkan anak-anak, Lorens mempersilakan anak-anak sendiri yang berbicara.
Lorens menyatakan, siap menjadi saksi memberikan klarifikasi kepada penyidik kepolisian. Tetapi ia tidak menerima jika akhirnya atas pengaduan kepala sekolah, ia ditetapkan polisi sebagai tersangka.
"Kalau karena ini (pengaduan kepala sekolah), saya jadi tersangka dan ditahan, saya lebih baik masuk penjara karena membunuh kepala sekolah. Saya akan bunuh kepala sekolah (kepsek) kalau saya ditahan karena ini," ancam Lorens.
Namun Lorens tidak bersedia mengambil langkah hukum terhadap keterangan kepala sekolah bahwa ia telah melakukan pelecehan terhadap banyak siswi di sekolah itu.
"Karena dia atasan saya, saya ikut saja. Saya tidak mungkin lapor dia, karena dia atasan saya," ujar Lorens menjawab wartawan yang menanyakan sikapnya terhadap keterangan kepala sekolah yang merugikan dirinya.