Tukang Sulap di Makassar Ini Bobol ATM
Saat dilakukan penggeledahan petugas berhasil mengamankan senjata Air Sofgun jenis Baretta dan belasan kartu ATM
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Satu dari sejumlah penguras uang nasalah di anjungan tunai mandiri (ATM) ternyata seorang tukang sulap. Si tukang sulap ini bekerja sama dengan buruh bangunan dalam melakukan kejahatan di Makassar dan beberapa daerah lainnya.
Kedok si tukang sulap yang berpraktik dari pasar malam ke pasar malam di Makassar itu terungkap setelah tertangkap polisi, Minggu (29/6) malam. Sakir nama asli pembobol ATM yang nyambi jadi pesulap itu. Saat main sulap, dia memperkenalkan diri dengan nama Joker. Umurnya 42 tahun. Dia tinggal di Jl Rajawali 10, Makassar.
Polisi baru mengungkap penangkapan Joker, Senin (30/6). Menurut polisi, penangkapan Joker berawal dari penangkapan Johansyah alias Udin (40). Tandem Joker dalam pembobolan ATM ini ditangkap di Jl Nusantara, Makassar, Sabtu (28/6), sekira pukul 22.00 wita.
Kapolsek Ujungpandang Kompol Trihanto, menyebut Udin yang beralamat di Jl Swadaya, Gowa, itu sebagai target operasi yang diincar sejak Mei. Sehar-hari, Udin bekerja sebagai buruh bangunan.Saat interogasi, Udin mengaku bekerja sama dengan Joker. Polisi lalu melakukan upaya penangkapan kepada si tukang sulap.
Saat dilakukan penggeledahan petugas berhasil mengamankan senjata Air Sofgun jenis Baretta, belasan kartu ATM dari Bank BRI, Mandiri, BNI, BTN, Danamon, PANIN, CMB Niaga , Citi Muamalat,BPD, Mega, BRI Syariah, BRI, BII, buku rekening BNI, BPKB Motor.
"Anggota juga berhasil menyita sejumlah barang bukti yang diduga kuat hasil curian seperti, TV Plat 32 Inci, handphone merek sony, amplyfire, DVD, wireless microphone satu set, mixer, speaker lima buah, dan uang tunai Rp 5 juta," jelas Trihanto di Mapolsek Ujungpandang, Makassar.
Trihanto mengatakan, kolaborasi si tukang sulap dan buruh bangunan itu sudah menggasak raturan juta rupiah uang nasabah. "Salah satu aksinya dengan modus merayu korbannya untuk bertukar ATM miliknya dengan menunjukkan saldo miliknya yang berjumlah miliaran rupiah untuk menjebak korban," ungkap Trihanto.
Polisi menyebut Udin sebagai otak dan Joker eksekutor lapangan. Joker mencuri ATM kadang di sadel motor terparkir. Kartu ATM yang dia curi kemudian diserahkan ke Udin. Setiap berhasil mencuri ATM, Joker diberi imbalan Rp 1,5 juta oleh Udin. ATM yang diserahkan Joker kemudian dikuras oleh Udin.
Polisi mensinyalir Udin sebagai pengumpul ATM curian. Dia diduga memiliki banyak eksekutor sekaliber Joker. Para eksekutor itu disebar di beberapa tempat strategis di Makassar. "Kami menduga masih ada pelaku lainya yang berkeliaran. Kami tetap melakukan pengembangan," ujar Trihanto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.