Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Bupati Copot Kepala Sekolah Cabul yang Periksa Keperawanan Siswinya

Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera, mencopot Kristoforus Mboko (50) dari jabatan Kepala SMPN 2 Nita, menyusul dugaan pelecehan seksual

Editor: Sugiyarto
zoom-in Bupati Copot Kepala Sekolah Cabul yang Periksa Keperawanan Siswinya
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Aktivis Komite Aksi Perempuan (KAP) berunjuk rasa di sekitar bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, terkait penolakan tes keperawanan bagi pelajar perempuan, Minggu (15/9/2013). Mereka menolak wacana tes keperawanan yang dilontarkan Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, Sumatera Selatan bagi pelajar perempuan sebagai syarat masuk tingkat SMA dan sederajat tahun angkatan 2014. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Feliks Janggu

TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE-- Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera, mencopot  Kristoforus Mboko (50) dari jabatan Kepala SMPN 2 Nita, menyusul dugaan pelecehan seksual terhadap 21 siswi sekolah itu.

Bupati Sikka mengeluarkan Surat  Keputusan (SK) pemberhentian Kepsek SMPN 2, Kristoforus Mboko, pada Selasa (1/7/2014). Tidak hanya itu, setelah ditahan tiga hari di Markas Polres (Mapolres)Sikka, gaji kepsek juga dipotong 25 persen.

Yoseph Ansar Rera menyampaikan itu kepada wartawan di Mapolres Sikka di sela-sela mengikuti perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Bhayangkara, Selasa (1/7/2014).

Ansar Rera mengatakan, tidak tertutup kemungkinan setelah ada keputusan hukum tetap,  Kristoforus Mboko bisa dipecat dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Ansar menjelaskan, pihaknya sedang  mendalami kasus ini, termasuk informasi ada keterlibatan guru lain dalam dugaan pelecehan seksual terhadap siswi di SMPN 2 Nita.

Bupati Ansar juga mengklarifikasi insiden kecil pelarangan peliputan oleh oknum pegawai dari Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Sikka.

Bupati  meminta masalah itu tidak perlu dibesar-besarkan, yang penting sama-sama menjaga agar proses hukum terhadap kasus ini  diikuti secara bersama.

Berita Rekomendasi

Sebab, kata Ansar,  langkah yang diambil bawahannya demi perlindungan terhadap anak itu sendiri. "Tidak wajar anak serta merta diekspose. Mesti ditutup mata mereka. Langkah yang mereka lakukan dalam kaitan dengan perlindungan anak, tetapi ini tidak perlu dibesarkan," pinta Ansar. *


Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas