Memainkan Samurai Secara Membabi Buta Adri Menebas Lima Warga
Adri Waworga (37), warga Desa Beringin, Kecamatan Ranoiapo 'memainkan' samurai secara membabi buta melukai lima warga
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, AMURANG - Mengerikan. Seorang pria yang diketahui bernama Adri Waworga (37), warga Desa Beringin, Kecamatan Ranoiapo 'memainkan' samurai secara membabi buta dan menebas setiap orang yang berpapasan dengannya.
Peristiwa berdarah ini terjadi, Selasa (1/7/2014), pukul 08.00 wita.Aksi sadis tersangka membuat lima warga setempat menjadi korban. Bahkan, seorang korban tewas.
"Waktu itu ketiga korban pulang dari kebun mereka. Namun sayangnya di jalan mereka berpapasan dengan pelaku," kata Melki warga setempat.
Melki menjelaskan, para korban aksi tersangka yang dicurigai memiliki gangguan jiwa antara lain, Jems Oping, Obert Potu, Jantje Wua dan Eki Mundung. "Eki yang meninggal dunia ditebas samurai," katanya.
Dia menambahkan, pelaku pernah dipenjara karena kasus pembunuhan. Ia baru menghirup udara bebas dua tahun belakangan ini karena membunuh anaknya sendiri.
"Ia biasa minum obat dari rumah sakit, karena sakit jiwanya. Mungkin saja obatnya habis dan ia akhirnya berniat membunuh siapa saja yang ditemuinya," katanya.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ranoiapo Inspektur Dua (Ipda) Norman Tambaritji membenarkan kejadian tersebut. Ia menuturkan hal terebut sudah dilaporkannya kepada Kapolres Minsel.
"Kami sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku. Hanya karena pelaku membawa barang tajam jenis Samurai, jadi kami berhati-hati kalau mau mengamakannnya," katanya.
Jika pelaku sulit diamankan maka kepolisian tidak akan segan-segan melumpuhkan dengan tima panas. "Namun Kami akan berhati-hati mengambil tindakan, '' ujarnya.
Norman menjelaskan, korban tewas bernama Eki Mundung (71). "Korban mengalami luka potong di kepala dan tangan kanan. Kemudian Jems Oping (20) mengalami luka potong pada pergelangan tangan dan saat ini kritis.
"Kemudian Obert Potu, 60 tahun mengalami luka potong di bagian leher sebelah kiri. Korban terakhir Jantje Wua 70 tahun yang mengalami luka potong punggung belakang sebelah kanan," katanya.
Keempat korban luka-luka ini dalam keadaan kritis dan sudah dirawat di Rumah Sakit Prof Kandou Malalayang. "Kami berharap masyarakat melapor ke kami jika melihat pelaku," katanya.
Kata Tambaritji ini merupakan kasus penganiayaan berat dengan menggunakan Samurai. "Kronologisnya pukul 4.00 wita (pagi) pelaku keluar rumah dan selanjutnya pukul 8 pagi pelaku pergi ke kebun lalu bertemu empat korban ini di lokasi Jalan Liandok," katanya.
Saat bertemu dengan para korban inilah pelaku secara membabi buta menebaskan samurainya. "Pelaku mengalami gangguan jiwa dan sebelumnya pernah membunuh anak kandungnya di Kecamatan Kawangkoan pada tahun 2005 silam," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.